Reporter: Yuliana Hema | Editor: Adi Wikanto
IPO Saham - JAKARTA. Kabar gembira untuk para investor saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang gemar mengoleksi saham perdana dari hajatan initial public offering (IPO). Awal Oktober 2023 ini banyak saham IPO yang mulai ditawarkan ke investor.
Saham IPO yang mulai ditawarkan antara lain BREN dari PT Barito Renewables Energy Tbk. Harga IPO saham BREN sebesar Rp 780 per saham. Penawaran umum IPO saham BREN ditutup 5 Oktober 2023.
Kemudian IPO saham KOCI dari PT Kokoh Exa Nusantara Tbk. Harga IPO saham KOCI Rp 120 per saham. Penawaran umum saham KOCI ditutup 4 Oktober 2023.
Selanjutnya, IPO saham IOTF dari PT Sumber Sinergi Makmur Tbk. Harga IPO saham IOTF adalah Rp 100 per saham. Penawaran umum saham IOTF ditutup 4 Oktober 2023.
Lalu, saham IPO manakah yang memiliki prospek bagus untuk investasi?
Sebelum membeli IPO saham tersebut, cermati dahulu analisa berikut.
PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) adalah perusahaan yang dikendalikan oleh konglomerat Prajogo Pangestu. BREN menawarkan sebanyak-banyaknya Rp 4,5 miliar saha atau setara 3,35% dari modal disetor dan ditempatkan. Dus, BREN berpotensi mengantongi dana segar Rp 3,51 triliun.
Sedangkan PT Kokoh Exa Nusantara Tbk (KOCI) melepas 450 juta saham dengan potensi dana IPO mencapai Rp 54 miliar. Sementara PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (IOTF) meraup dana senilai Rp 110 miliar dengan melepas 1,1 miliar saham.
Baca Juga: IPO BREN Tawarkan 4,5 Miliar Saham, Begini Prospek Bisnisnya
Valuasi mahal
CEO Edvisor Profina Praska Putrantyo menilai ketiga saham tersebut memiliki valuasi yang relatif mahal dengan nilai Price Book Value (PBV) di atas 10 kali.
Namun di antara ketiga saham IPO itu, Praska menyebut saham BREN berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) masih menarik untuk dilirik karena dalam berada momentum yang pas.
"Hanya saja, momentum tersebut dapat dimanfaatkan investor untuk trading jangka pendek setelah IPO karena valuasinya relatif mahal," ujar Praska saat dihubungi Kontan, Senin (2/10).
Investment Analyst Infovesta Kapital Advisor Fajar Dwi Alfian mengatakan ketiga calon emiten itu menawarkan harga yang relatif di atas wajar.
"IPO yang menarik untuk dicermati adalah EBT karena tren energi yang akan mengarah ke sana sehingga perlu dipantau secara berkala fundamental emitennya," jelas dia.
Equity Research Analyst Farras Farhan menilai valuasi saham BREN cukup moderat. Dengan asumsi EBITDA tahunan sebesar US$ 535 juta, maka valuasi BREN ada di 16,1 kali EV/EBITDA 2023.
Menurutnya tentang valuasi BREN lebih tinggi 4% dari rata-rata pemain global dan regional. Di dalam negeri, valuasi itu juga lebih premium dibandingkan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO).
"Ini 4% lebih tinggi dari rata-rata global dan regional dan 14% lebih premium dibandingkan pesaing terdekatnya PGEO," kata Farras.
Di lain sisi, Barito Renewables Energy mempunyai operasional yang kuat. BREN tercatat memiliki total kapasitas pembangkit listrik terpasang sebesar 885 MegaWatt (MW).
"Dengan kapasitas sebesar itu, BREN tidak hanya merupakan operator panas bumi terbesar di Indonesia, tapi juga salah satu pemain panas bumi terbesar di dunia," jelas Farras.
Itulah rekomendasi saham yang telah membuka penawaran IPO awal Oktober 2023. Ingat, segala risiko investasi atas rekomendasi saham di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News