Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) akan melaksanakan penambahan modal dengan dua skema untuk memperbaiki kondisi keuangan. Pertama adalah melalui penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.
Lalu yang kedua adalah lewat penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Untuk mewujudkan rencana ini, manajemen AISA akan meminta persetujuan pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada Rabu, 30 September 2020.
Baca Juga: Terregra Asia Energy (TGRA) alami rugi Rp 4,72 miliar di semester I
Berdasarkan keterbukaan informasi, Senin (24/8), produsen snack Taro ini akan melepas sebanyak-banyaknya 6 miliar saham Seri B atau setara 55,62% dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh setelah private placement.
Dengan begitu, jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh AISA akan bertambah dari 4,79 miliar menjadi 10,79 miliar.
Harga pelaksanaan private placement ini adalah sebesar Rp 210 per saham meski penilaian harga wajar AISA berada di level Rp 173,58 per saham. Pasalnya, AISA tengah dalam kondisi perbaikan keuangan dan harga tersebut didapat berdasarkan kesepakatan para pihak. Alhasil, AISA akan mengantongi dana segar Rp 1,26 triliun dari aksi korporasi ini.
PT Pangan Sejahtera Investama menjadi pihak yang bakal mengambil bagian atas saham Seri B yang diterbitkan oleh AISA. Saat ini, anak usaha PT FKS Food and Ingredients tersebut menggenggam 32,78% saham AISA. Manajemen AISA menyebut, hingga keterbukaan informasi dirilis, tidak terdapat pemegang saham pengendali AISA.
Baca Juga: Juli 2020, layanan bongkar muat Indonesia Kendaraan (IPCC) mulai membaik
Dana hasil private placement ini rencananya akan digunakan untuk menurunkan rasio utang terhadap ekuitas. Selain itu, dana tersebut bakal dimanfaatkan sebagai modal kerja untuk membiayai kegiatan operasional dan memenuhi kebutuhan modal kerja lainnya.
Per kuartal I-2020, modal kerja AISA tercatat negatif Rp 353,34 miliar dengan jumlah liabilitas Rp 3,49 triliun yang melebihi 80% dari total aset yang sebesar Rp 2,17 triliun. Manajemen AISA juga berharap, penambahan modal ini dapat meningkatkan likuiditas perdagangan saham AISA.
Setelah private placement, AISA juga akan melaksanakan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
Baca Juga: Saham big cap: IHSG merah, saham BBRI menguat 3 hari berturut, Rabu (19/8)
Melalui aksi korporasi ini, AISA bakal melepas sebanyak-banyaknya 1,5 miliar saham atau 12,21% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Apabila pemegang saham tidak menyerap saham ini, maka akan terkena efek dilusi maksimal 12,21%. Dana hasil rights issue ini bakal ASIA pergunakan untuk modal kerja AISA dan anak usahanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News