Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tenggat waktu kian sempit. Namun, PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) belum memiliki rencana alternatif untuk menyelesaikan persoalan utangnya.
Bulan depan, AISA wajib melunasi tagihan kepada United Overseas Bank (UOB). Jika tak terbayar, skenario terburuk pailitnya kedua anak perusahaan, yakni Taro Paloma dan Balarajasa Bosco Paloma kemungkinan terjadi. Sebab, pelunasan ini menjadi salah satu poin perdamaian penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU).
Baca Juga: Private Placement Belum Dapat Restu OJK, Tiga Pilar (AISA) Harus Bayar Utang ke UOB
Sejatinya, Tiga Pilar hampir pasti mengamankan sumber dana untuk melunasi tagihan yang nilainya hingga saat ini masih dalam proses verifikasi. Ini seiring dengan kesediaan FKS Food And Ingredients yang bakal menyerap saham AISA melalui private placement.
Dalam aksi korporasi tersebut, AISA berencana menerbitkan 1,57 miliar saham seri B. Adapun harga pelaksanaannya Rp 210 per saham. Sehingga, AISA bakal meraup dana segar sekitar Rp 329,47 miliar.
Baca Juga: Ini penyebab OJK belum setujui private placement Tiga Pilar (AISA)
Namun, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) belum memberikan restu private placement tersebut. Alasannya, AISA belum menerbitkan laporan keuangan yang menjadi dasar aksi korporasi itu.
Di sisi lain, manajemen AISA berharap private placement tetap bisa dilakukan dengan berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang menyatakan mayoritas pemegang saham setuju dengan rencana aksi korporasi itu.
Meski begitu, manajemen tetap akan mengupayakan private placement bisa terlaksana. "Tentunya kami juga akan terus mematuhi peraturan yang berlaku," Sekretaris Perusahaan Tiga Pilar Sejahtera Food Michael H. Hadylaya, Rabu (28/8).
Baca Juga: OJK ternyata belum restui private placement AISA karena alasan ini
Sembari mengupayakan hal tersebut, AISA tengah mengurus perubahan anggaran dasar perusahaan. Namun, hal ini juga belum bisa segera terlaksana.
Pasalnya, RUPS terkait agenda tersebut tidak mencapai kuorum kemarin. RUPS kedua ini hanya dihadiri oleh 43% pemegang saham dari seharusnya 60%.
Baca Juga: Tiga Pilar (AISA) Menargetkan Uji Kelayakan Investor Rampung di Oktober
Saat ini, AISA tengah mengajukan penurunan syarat kuorum kepada OJK untuk RUPS ketiga dengan agenda yang sama. "Rata-rata, persentase kuorum kami sekitar 50%," imbuh Michael.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News