kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tiga Indeks Utama Wall Street Melonjak Lebih dari 2% pada Selasa (4/10)


Selasa, 04 Oktober 2022 / 21:10 WIB
Tiga Indeks Utama Wall Street Melonjak Lebih dari 2% pada Selasa (4/10)
ILUSTRASI. Wall Street melejit di awal perdagangan hari ini.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street melejit di awal perdagangan hari ini. Penurunan imbal hasil US Treasury mengangkat harga saham pertumbuhan megacap dan saham teknologi. Sementara investor menunggu lebih banyak data ekonomi untuk mengukur jalur kenaikan suku bunga Federal Reserve.

Selasa (4/10) pukul 21.00 WIB, Dow Jones Industrial Average melonjak 2,25% ke 30.155. Indeks S&P 500 menguat 2,18% ke 3.758. Sedangkan Nasdaq Composite melesat 2,90% ke 11.129.

Data lowongan pekerjaan dan pesanan pabrik akan menjadi fokus setelah pasar dibuka. Rilis data ini menyusul angka aktivitas manufaktur yang lebih lemah dari perkiraan. Data manufaktur yang dirilis kemarin menunjukkan bahwa kenaikan suku bunga turut menekan permintaan barang.

Baca Juga: IHSG Diprediksi Menguat, Cermati Saham Rekomendasi Analis pada Rabu (5/10)

Imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) turun di tengah harapan bahwa Federal Reserve menekan sikap agresif. Tetapi Presiden Bank of New York John Williams mengatakan, tekanan harga tetap terlalu tinggi meskipun ada tanda-tanda inflasi yang mulai mendingin. Pernyataan Williams menyiratkan bank sentral AS harus terus melanjutkan kenaikan bunga.

"Cerita terbesar di sini adalah bahwa minggu lalu Anda melihat Bank of England berkedip dan investor di seluruh dunia mulai menyadari bahwa ada batasan untuk agresivitas bank sentral sebelum semuanya mulai pecah," kata Thomas Hayes, chairman dan managing member Great Hill Capital kepada Reuters.

Hayes mengatakan bahwa pasar bersikap positif ditunjukkan oleh penurunan imbal hasil obligasi negara AS dan nilai tukar dolar AS. 

"Pasar saham bersiap memasuki musim pendapatan kuartal ketiga dengan ekspektasi yang sangat rendah pada pertumbuhan pendapatan 3,2%," imbuh Hayes.

Baca Juga: Banyak Perusahaan Bakal IPO Saat Inflasi Tinggi, Begini Kata Analis

Imbal hasil US Treasury tenor 10-tahun memperpanjang penurunan. Tekanan yield ini mengangkat harga saham-saham pertumbuhan yang sensitif terhadap suku bunga dan saham teknologi.

Saham megacap seperti Apple Inc, Microsoft Corp, Alphabet Inc dan Nvidia Corp naik sekitar 1,6% hingga 2,6%.

Harga saham bank seperti Wells Fargo & Co, JPMorgan Chase & Co dan Bank of America Corp masing-masing menguat hampir 2%.

Rebound saham mulai terjadi pada hari perdagangan pertama kuartal keempat. Pasar saham mencatat penutupan terendah S&P 500 dalam hampir dua tahun pada hari terakhir kuartal ketiga. Penurunan pasar menyebabkan indeks acuan mencatat kinerja bulanan terburuk sejak Maret 2020.

Baca Juga: Siap-Siap Window Dressing, Simak Strategi Berikut Ini

Investor akan terus mencermati komentar dari pembicara Fed termasuk Presiden New York John Williams, Presiden Cleveland Loretta Mester dan Gubernur Philip Jefferson.

Rivian Automotive Inc melonjak 7,6% setelah pembuat kendaraan listrik ini melaporkan produksi 7.363 unit pada kuartal ketiga. Angka tersebut 67% lebih tinggi dari kuartal sebelumnya dan mempertahankan target setahun penuh sebesar 25.000.

Harga saham Tesla Inc bangkit kembali 2,9% dari aksi jual paling tajam dalam empat bulan di hari sebelumnya. Aksi jual saham Tesla kemarin dipicu oleh pengiriman kendaraan triwulanan yang mengecewakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×