Reporter: Aldo Fernando | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) menguat pada perdagangan hari ini. Harga CPO kontrak April 2019 ditutup menguat sebesar 32 poin ke level RM 2.258/ton pada perdagangan di Bursa Malaysia Derivatives Exchange (BMD), Selasa (22/1). Emiten sawit optimis harga sawit akan menaik di tahun 2019.
CEO PT Mahkota Group Tbk (MGRO) Usli Sarsi yakin terhadap prediksi kenaikan harga CPO pada tahun 2019. “Ini seiring dengan permintaan yang meningkat, terutama untuk penggunaan nasional, di bawah program B20 dan B30 dari pemerintah. Hal tersebut mengakibatkan stok CPO menjadi terbatas,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (22/1).
Usli bilang, dengan akan beroperasinya pabrik refinery di tahun 2019, yang akan menyerap hasil produksi CPO sendiri, maka MGRO berpandangan dovish terhadap harga CPO di tahun ini.
Ia melanjutkan, di tahun ini perusahaan akan fokus pada pengembangan beragam produk refinery yang akan mempunyai nilai jual yang tinggi.
“Kami juga akan melakukan diversifikasi dengan bekerja sama dengan pihak ketiga untuk membangun energi terbarukan dari limbah produksi. Dengan demikian, hal tersebut secara langsung akan menambah pendapatan perusahaan,” jelas dia.
Senada, Wakil Presiden Direktur PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) Sudarmo Tasmin juga optimis harga CPO akan meningkat seiring dengan mulai berkurangnya panen tandan buah segar (TBS). “Perkiraan kami harga CPO malah akan melampaui RM 2.400,” katanya.
Sudarmo berpendapat, berjalannya program biodiesel B-20 di Indonesia yang juga akan diikuti oleh Malaysia menambah optimisme TBLA.
Sementara sebagai strategi perusahaan dalam menghadapi tahun ini, perseroan akan menjaga level stock barang TBLA di tingkat yang memadai. “Kami juga akan meningkatkan pengadaan CPO jika harganya masih murah di pasar,” kata Sudarmo.
Selain kedua emiten di atas, PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) juga berpandangan optimis soal kenaikan harga CPO di tahun ini. Corporate Communication SSMS Andre Taufan Pratama mengatakan, SSMS memprakirakan harga CPO akan membaik daripada 2018. “Perkiraan harga CPO di US$534 (kurs = 4,131; RM 2.206),” jelasnya.
Pada tahun ini, SSMS menargetkan pertumbuhan produksi sebesar 23% dan peningkatan penjualan 29% dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk menunjang target tersebut, SSMS akan mengandalkan dua pabrik terbaru untuk memproduksi CPO masing-masing 60 metrik ton/jam.
Totalnya, SSMS memiliki delapan pabrik CPO yang mampu menggenjot produksi sebanyak 560 metrik ton/jam.
Selain itu, Andre menjelaskan perusahaan akan meningkatkan peningkatan penjualan dengan cara melakukan roadshow ke beberapa negara di Asia dan Eropa pada triwulan pertama 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News