kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tiga emiten ini siap gelar rights issue, ini kata analis OSO Sekuritas


Rabu, 25 Desember 2019 / 11:08 WIB
Tiga emiten ini siap gelar rights issue, ini kata analis OSO Sekuritas
ILUSTRASI. PT Fast Food Indonesia Tbk pemilik gerai KFC siap menggelar rights issue


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Yudho Winarto

Dari sebelumnya ada empat calon, jumlahnya kini mengerucut jadi dua calon, yakni Mubadala Investment Co. dan OMV Aktiengesellschaft.

Baca Juga: Rights Issue 27 Miliar Saham, Majapahit Inti (AKSI) Peroleh Restu Pemegang Saham

Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas menilai investor bisa saja mengambil bagian dari aksi rights issue tiga emiten tersebut. Namun, ia menyarankan investor untuk tetap memperhatikan valuasi dari perusahaan.

“Lebih baik lihat dulu, nanti ketika mendekati cum di harga berapa dan valuasinya seperti apa, mengingat valuasi dari ketiga emiten itu tergolong premium,” ujarnya Selasa (24/12).

Dia mengatakan dari ketiga saham tersebut, TPIA dan AKSI terbilang positif lantaran kepemilikan saham publik masih di bawah 10%. Untuk investor yang ingin meraih cuan masih ada peluang menjelang hingga harga cumdate mengalami kenaikan.

“Karena biasanya harga pelaksanaan di bawah harga pasar agar bisa terserap oleh pasar. Kecuali ada standby buyer,” tambahnya.

Baca Juga: Rights issue Chandra Asri Petrochemical (TPIA) untuk mega proyek CAP 2

Lebih lanjut ia menuturkan ketiga saham yang akan melakukan rights issue menarik untuk dieksekusi lantaran tujuan dari penggunaan dana untuk ekspansi bisnis dengan harapan ke depannya kinerja masing-masing emiten menjadi lebih baik dan valuasinya bakal terlihat murah.

Meski begitu, Sukarno merekomendasikan investor untuk wait and see saham TPIA lantaran harganya sudah tinggi serta adanya potensi calon investor strategis untuk menyerap rights issue tersebut.

Sementara untuk prospek ke depannya, ia melihat saham FAST bisa menjadi pilihan lantaran perusahaan akan melakukan ekspansi dengan menambah gerai untuk menggenjot pendapatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×