Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Pernyataan Haruhiko Kuroda, Gubernur Bank of Japan melemparkan pernyataan yang dovish memandang pertemuan BOJ bulan depan. Efeknya terlihat pada posisi yen yang rontok di persaingan mata uang dunia lainnya.
Mengutip Bloomberg, Jumat (26/8) pasangan USD/JPY melambung 1,30% di level 101,84 dibanding hari sebelumnya.
Wahyu Tri Wibowo, Analis Central Capital Futures mengatakan penguatan pasangan USD/JPY terjadi setelah perbedaan pandangan kedua bank sentral di akhir pekan lalu.
Pada simposium Jackson Hole, Gubernur The Fed, Janet Yellen mengatakan bahwa peluang The Fed menaikkan suku bunga semakin terbuka lebar dan bisa dilaksanakan dalam waktu dekat.
“Jelas ini jadi dorongan yang kuat bagi USD untuk terbang tinggi meninggalkan para pesaingnya termasuk yen,” kata Wahyu.
Pernyataan hawkish Yellen ini mempertegas pernyataan positif beberapa pejabat The Fed sebelumnya. Efeknya, kepercayaan pasar akan peluang The Fed menaikkan suku bunga pada FOMC September 2016 mendatang semakin tinggi.
Sementara di sisi lain, Kuroda menyampaikan posisi BOJ untuk menambah pelonggaran stimulus secepatnya pada pertemuan BOJ bulan depan. “Terlihat dua perbedaan arah prospek ekonomi yang kontras, maka penguatan USD/JPY terkonfirmasi,” ujar Wahyu.
Memandang Senin (29/8) pasangan USD/JPY masih berada dalam tren penguatan. Hanya saja rentannya yang mungkin menyempit. Karena jika berkaca dari data ekonomi USD yang akan rilis tidak cukup positif. Sebut saja data index harga dan pengeluaran pribadi AS Juli 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
