Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Sokongan positif dari Bank of Japan (BOJ) melalui Gubernur Haruhiko Kuroda jadi amunisi bagi yen untuk melesat unggul. Sementara di sisi lain, pasar masih ragu kepada arah moneter The Fed.
Pergerakan USD/JPY pun kontras. Mengutip Bloomberg, Senin (7/3) pukul 18.10 WIB pasangan USD/JPY tergelincir 0,20% ke level 113,15 dibanding hari sebelumnya.
Kuroda memutuskan untuk mengevaluasi efek dari kebijakan suku bunga negatif yang diterapkannya Januari 2016 lalu. Sehingga tidak ada rencana untuk melakukan pelonggaran stimulus dalam waktu dekat.
Sang gubernur pun memberikan gambaran outlook ekonomi Jepang yang positif di masa mendatang. Kini, yen dinilai sudah berada dalam level yang diharapkan BOJ (Bank sentral Jepang).
“Tentunya pernyataan positif dan tidak adanya pelonggaran stimulus BOJ membantu menopang yen,” kata Suluh Adil Wicaksono, Analis PT Millenium Penata Futures.
Tidak heran, yen pun berhasil mengungguli the greenback dalam perdagangan di awal pekan ini.
Terlebih, data ketenagakerjaan Amerika Serikat akhir pekan lalu tidak sepenuhnya memuaskan pasar. Salah satu penekannya datang dari upah tenaga kerja AS Februari 2016 yang turun dari 0,5% ke level minus 0,1%.
“Mempertegas kecilnya peluang kenaikan suku bunga The Fed bulan ini yang tentu imbasnya negatif pada pergerakan USD,” tambah Suluh.
Sementara tidak ada indikator signifikan yang dinanti USD pada Senin (7/3). Jika nantinya data labor conditions index AS Februari 2016 dirilis dari bulan sebelumnya yang berada di posisi 0,4 itu hanya akan menahan laju yen sesaat.
Tapi belum akan merubah tren jangka pendek yang masih negatif bagi USD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News