kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

The Fed menaikkan suku bunga keempat kalinya jelang tutup tahun


Kamis, 20 Desember 2018 / 04:10 WIB
The Fed menaikkan suku bunga keempat kalinya jelang tutup tahun
ILUSTRASI. Jerome Powell


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve menaikkan suku bunga untuk keempat kalinya tahun ini pada Rabu (19/12). Kenaikan suku bunga pada Desember ini sebesar 25 basis point menjadi kisaran 2,25%-2,50%.

Setelah kenaikan suku bunga yang telah diprediksi pasar ini, The Fed memperkirakan kenaikan yang lebih sedikit pada tahun depan. The Fed pun memberi sinyal bahwa siklus pengetatan moneter segera berakhir di tengah perlambatan ekonomi global dan volatilitas pasar.

Bank sentral AS mengungkapkan bahwa ekonomi AS tumbuh kuat pada beberapa waktu terakhir dan pasar tenaga kerja terus membaik. The Fed juga mencatat perlunya kenaikan suku bunga bertahap lebih lanjut beberapa kali lagi.

Dalam pernyataan yang dirilis setelah pertemuan terakhir tahun ini, The Fed mengungkapkan bahwa risiko ekonomi AS pada dasarnya mencapai keseimbangan. Tapi, bank sentral akan melanjutkan pengamatan pada ekonomi global dan perkembangan finansial serta menimbang implikasi bagi prospek ekonomi.

Keputusan bank sentral untuk menaikkan suku bunga ini kemungkinan akan memicu tentangan dari Presiden AS Donald Trump yang beberapa kali menyerang kebijakan pengetatan bank sentral sebagai langkah yang menghancurkan ekonomi.

The Fed telah menaikkan suku bunga untuk mengerem laju pertumbuhan ekonomi yang makin kencang setelah bertahun-tahun didorong oleh suku bunga hampir nol. Tapi, ada kekhawatiran bahwa ekonomi AS akan menghadapi tantangan berat tahun depan. Hal ini muncul dengan perkiraan bahwa paket kebijakan pemotongan pajak Trump yang mencapai US$ 1,5 triliun akan kehilangan dampak dan ekonomi global melambat.

Jamie Cox, managing partner Harris Financial Group mengatakan, pasar bereaksi atas kenaikan suku bunga ini. “The Fed tidak se-dovish yang diperkirakan, tapi, saya memperkirakan The Fed akan mengerem laju kenaikan suku bunga selanjutnya,” kata dia kepada Reuters.

Pada prediksi ekonomi terbaru yang dirilis Rabu, median prediksi anggota dewan gubernur bank sentral memperkirakan suku bunga akan naik lagi dua kali tahun depan dengan median 2,9% di akhir tahun dan sekali lagi pada tahun selanjutnya dengan posisi akhir tahun 2020 pada 3,1%.

Prediksi ini turun ketimbang perkirakan pada September lalu di angka 3,1% pada akhir 2019 dan 3,4% pada akhir 2020. Selain itu, prediksi pertumbuhan ekonomi AS pun turun menjadi 3% tahun ini dari prediksi September lalu di angka 3,1%. Perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun depan pun turun menjadi 2,3% dari sebelumnya 2,5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×