Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Secara teknikal, pergerakan harga emas masih cenderung koreksi di mana indikator stochastic mengarah ke bawa di level 51%. Sedangkan untuk indikator RSI berada di level 49% atau mengindikasikan adanya koreksi.
Meskipun begitu, Suluh meyakini tren bearish yang terjadi pada harga emas saat ini lebih karena merespon pernyataan The Fed saja. Dia menjelaskan, saat ini harga emas masih koreksi menuju level psikologis US$ 1.400 per ons troi, jika level tersebut ditembus maka ada potensi harga emas bisa rebound.
"Rekomendasinya bisa buy on support atau buy on weakness. Hingga target akhir tahun emas akan mendekati level US$ 1.500 per ons troi," ujarnya.
Baca Juga: Prospek harga emas terganjal sinyal hawkish The Fed
Suluh masih optimistis harga emas bisa bergerak mendekati level US$ 1.500 per ons troi. Menurutnya, pemicu utama yang mampu mendorong harga emas ke level tersebut yakni potensi terjadinya currency war.
"Saat itu terjadi, setiap bank sentral akan berlomba-lomba untuk memangkas suku bunga acuannya dan emas menjadi pilihan hingga harganya bisa menanjak," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News