kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

The Fed diramal menggunting suku bunga, IHSG berpotensi menguat


Minggu, 15 September 2019 / 17:55 WIB
The Fed diramal menggunting suku bunga, IHSG berpotensi menguat
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Yasmine Maghfira | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 7,33 poin atau turun 0,12% ke level 6.334,84 pada perdagangan Jumat (13/9) lalu. Selama sepekan, IHSG masih mencatatkan penguatan 0,77%. Aksi penjualan bersih asing di seluruh pasar mencapai Rp 135,13 miliar.

Sementara itu, rapat FOMC akan kembali digelar pertengahan pekan depan, pada 17-18 September. Para pelaku pasar berharap The Fed akan memangkas kembali tingkat suku bunga acuannya sebesar 25 bps.

Lantas, bagaimana proyeksi IHSG pada pekan itu?

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan, pergerakan IHSG pekan besok bergantung dengan hasil keputusan rapat FOMC. Tepatnya, jika The Fed mengumumkan akan memangkas kembali suku bunga acuannya. Hans memperkirakan The Fed akan memotong tingkat suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) sebesar 25 bps.

Baca Juga: Dana asing meninggalkan saham, pindah ke obligasi

Menurut Hans, ada tiga faktor yang mendorong Bank Sentral AS itu memangkas suku bunganya. Pertama, keputusan Bank Sentral Eropa (ECB) yang sudah lebih dulu menurunkan suku bunganya. Kedua, tren suku bunga yang memang sedang turun.

"Ketiga, ada indikasi ekonomi global memang melambat. Ditambah lagi, Presiden AS Donald Trump juga menekan Federal Reserve karena suku bunga mereka yang masih cukup tinggi. Maka, besar kemungkinan The Fed akan memangkas suku bunga acuannya," ujar Hans kepada Kontan.co.id pada Jumat (13/9).

Hans menambahkan pelaku pasar dan investor sebetulnya juga menantikan The Fed memangkas suku bunganya. Terlebih lagi, pergerakan IHSG juga akan berdampak positif jika pemangkasan bunga The Fed terealisasikan.

Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menyatakan yang serupa. Menurutnya, tak hanya saham IHSG yang akan bergerak positif, tetapi bursa global juga akan meloncat tinggi. Sebab, keputusan itu memang ditunggu oleh pelaku pasar.

Nico menambahkan salah satu pertimbangan The Fed menurunkan suku bunganya adalah guna menjaga kestabilan inflasi AS. Federal Reserve ingin inflasi AS tetap stabil, tetapi tercatat inflasi AS masih di bawah target inflasi The Fed yaitu sebesar 2%. Jika The Fed tetap mempertahankan tingkat suku bunganya, maka target inflasi AS akan sulit untuk dicapai.

Pertimbangan lain ialah klaim tunjangan pengangguran AS turun drastis ke level terendah lima bulan. Mengutip Reuters, berdasarkan data Departemen Tenaga Kerja AS, klaim awal untuk tunjangan pengangguran negara itu menurun 15.000 menjadi 204.000 yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir per 7 September lalu. Penurunan tersebut merupakan level terendah sejak April dan penurunan klaim yang terbesar sejak Mei. 

Baca Juga: IHSG diprediksi masih akan melemah pada awal pekan

"Meskipun inflasi di bawah target, tetapi penurunan jobless claims menunjukkan pasar tenaga kerja AS tetap kuat meskipun pertumbuhan pekerjaan melambat. Sehingga fokus The Fed saat ini adalah menjaga pasar tenaga kerja untuk mencapai titik terkuat yang diikuti dengan stabilitas harga," ujar Nico, Sabtu (14/9). 

Selain itu, faktor yang juga dipertimbangkan The Fed adalah perang dagang antara AS dan China yang sedang mereda. Keputusan AS menunda pengenaan tarif impor selama dua pekan menjadi sentimen positif bagi pelaku pasar serta The Fed sendiri.

Akan tetapi, menurut Hans jika The Fed tidak memangkas suku bunganya IHSG akan terkoreksi karena pelaku pasar mengikuti hasil keputusan rapat FOMC itu. Nico juga menambahkan jika tingkat suku bunga AS tidak dipangkas, pelaku pasar akan kecewa dan berbalik arah.

Hans juga menambahkan jika The Fed memangkas suku bunganya pekan besok, makan akan menjadi yang terakhir dalam tahun ini. Sebab, terhitung sudah tiga kali melakukan pemangkasan termasuk di rapat FOMC pekan besok.

Baca Juga: Tarif cukai rokok bakal naik 23%, begini tanggapan industri dan analis

Sementara itu, Nico memproyeksi IHSG pekan besok akan berada pada posisi bullish di rentang harga 6.335-6.395.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×