kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

The Fed Beri Sinyal Dovish, Pasar SBN Dapat Sentimen Positif


Kamis, 02 November 2023 / 11:33 WIB
The Fed Beri Sinyal Dovish, Pasar SBN Dapat Sentimen Positif
ILUSTRASI. Obligasi Negara.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengirim sinyal dovish yang cukup kuat pada pidato Federal Open Market Committee (FOMC) pada Rabu (1/11). Sinyal dovish tersebut menyebabkan terjadinya aksi beli di pasar obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) alias US Treasury. 

Macro Strategist Samuel Sekuritas Lionel Priyadi mencatat, yield US Treasury tenor 10 tahun turun 20 bps ke 4,73% dan yield US Treasury tenor 2 tahun turun 14 bps ke 4,94%. Kemudian, yield Bund tenor 10 tahun juga ikut turun sebesar 4 bps menjadi 2,76%.

"Kami melihat hal ini sebagai sinyal kuat transisi tren inverted bear steepening menuju inverted bull steepening," kata Lionel dalam risetnya, Kamis (2/11). 

Hal ini akan berdampak positif terhadap pasar Surat Berharga Negara (SBN) yang tengah didera bentuk kurva yield nearing flat. Spread yield obligasi pemerintah Indonesia (INDOGB) tenor 10 tahun dengan tenor 2 tahun hanya sebesar 16 bps. 

Baca Juga: Penawaran ORI024 Berakhir, Begini Realisasi Penjualan dari Bank Mitra Distribusi

Kondisi ini dapat diartikan sebagai sinyal untuk mulai beralih posisi dari strategi defensif menjadi long (buy) instrumen INDOGB tenor 10 tahun dan 15 tahun. Namun, Samuel Sekuritas meminta investor untuk tetap waspada terhadap potensi Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuannya pada November 2023.

Potensi tersebut menguat karena naiknya suku bunga diskonto SRBI 12M pada lelang Selasa (1/11) menjadi 7,02%, dari 6,97% pada lelang tanggal 27 Oktober 2023. Lionel memprediksi yield INDOGB tenor 10 tahun berpotensi turun menuju rentang 6,95%-7,05% pada Kamis (2/11) akibat optimisme di pasar US Treasury. 

Walaupun demikian, rupiah masih berpotensi tertekan dalam rentang Rp 15.950-Rp 16.050 per dolar AS akibat penguatan indeks dolar 0,2% menjadi 106,9 tadi malam. Seri obligasi pemerintah yang menarik dilirik adalah FR0096, FR0097, FR0098, dan FR0100.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×