kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.754   6,00   0,04%
  • IDX 7.465   -14,67   -0,20%
  • KOMPAS100 1.154   -0,52   -0,05%
  • LQ45 915   1,16   0,13%
  • ISSI 226   -1,02   -0,45%
  • IDX30 472   1,60   0,34%
  • IDXHIDIV20 569   1,93   0,34%
  • IDX80 132   0,17   0,13%
  • IDXV30 140   1,00   0,72%
  • IDXQ30 157   0,29   0,18%

Tetapkan harga IPO Rp 202, Krida Jaringan Nusantara akan mengantongi Rp 30,30 miliar


Kamis, 20 Juni 2019 / 14:18 WIB
Tetapkan harga IPO Rp 202, Krida Jaringan Nusantara akan mengantongi Rp 30,30 miliar


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Krida Jaringan Nusantara Tbk segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan pengiriman dan logistik dengan nama KJN Express ini melepas 150 juta saham dengan harga Rp 202 per saham.

Lewat penawaran umum perdana alias initial public offering (IPO), Krida Jaringan Nusantara akan meraup  dana Rp 30,30 miliar. Berdasarkan pengumuman Kustodian Sentral Efek Indonesia, Krida Jaringan Nusantara menggelar penawaran umum mulai hari ini, Kamis (20/6) hingga Senin (24/6).

Krida Jaringan Nusantara melepas 30% saham baru dari total modal ditempatkan dan disetor penuh. Setelah IPO, kepemilikan pemegang saham terbesar Krida Jaringan Nusantara, yakni PT Grafindo Karya Nusantara akan terdilusi dari 75% menjadi 52,50%.

Krida Jaringan Nusantara akan menggunakan seluruh dana IPO setelah dikurangi biaya untuk melunasi pembelian tanah dengan luas 1.047 meter persegi dan bangunan 5.529 meter persegi di Jalan Kramat VI, Jakarta. Tanah dan bangunan ini merupakan sarana penunjang aktivitas operasional jasa pengiriman barang-barang pindahan dan pengiriman paket.

Nilai objek pengambilan ini sebesar Rp 37,63 miliar. Krida Jaringan membeli tanah dan bangunan ini dari Pectrus Daruyani yang saat ini memiliki 6,5% saham Krida Jaringan.

Berdasarkan prospektus IPO, Krida Jaringan Nusantara mencatat pendapatan Rp 6,47 miliar pada tahun lalu, turun 18,48% jika dibandingkan dengan tahun 2017. Tapi, laba bersih calon emiten ini turun menjadi Rp 366 juta dari tahun sebelumnya Rp 1,40 miliar. 

Penjamin pelaksana emisi efek Krida Jaringan adalah Panca Global Sekuritas. Sedangkan penjamin emisi efek IPO adalah Dhana Wibawa Sekuritas, Evergreen Sekuritas Indonesia, Investindo Nusantara Sekuritas, dan Panin Sekuritas.

Krida Jaringan Nusantara akan mencatatkan saham di BEI pada 1 Juli 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×