kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tertekan sepanjang 2019, kinerja tembaga diprediksi membaik tahun ini


Jumat, 10 Januari 2020 / 17:53 WIB
Tertekan sepanjang 2019, kinerja tembaga diprediksi membaik tahun ini
ILUSTRASI. Ilustrasi tembaga


Reporter: Muhammad Kusuma | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2019 menjadi tahun yang berat bagi komoditas, termasuk salah satunya tembaga. Sentimen eksternal menjadi faktor utama penyebab harga komoditas tertekan. Bahkan harga tembaga sempat menyentuh level US$ 5.610 per metrik ton pada Selasa (3/9) atau level terendah semenjak 2018.

Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim menjelaskan, rontoknya harga tembaga disebabkan oleh perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Polemik perang dagang ini menjadi sentimen utama melemahnya harga komoditas termasuk tembaga sepanjang tahun lalu.

Baca Juga: Stimulus pelonggaran China angkat harga tembaga

Menurutnya, perang dagang antara AS dan China memperlambat pertumbuhan ekonomi global mengakibatkan berkurangnya transaksi ekspor impor untuk berbagai komoditas. Alhasil, permintaan tembaga pun berkurang menyebabkan oversupply.

Analis Central Capital Futures Wahyu Tribowo Laksono menambahkan meskipun harga tembaga sempat rontok di kuartal II hingga kuartal III, tembaga sempat rebound pada awal Desember.

Rebound yang terjadi di awal Desember disebabkan adanya kesepakatan perdagangan antara AS dan China. AS dan China membangun klausul perdamaian perdagangan yang kemungkinan akan ditandatangani tanggal 15 Januari nanti.

“Kesepakatan dagang fase 1 berhasil mengangkat kekhawatiran,” tuturnya kepada kontan.co.id.

Dalam klausul tertuang pengurangan tarif produk China ke AS, kewajiban China untuk meningkatkan pembelian produk pertanian AS, dan perubahan kekayaan intelektual dan teknologi.

Namun, Ibrahim dan Wahyu sepakat tembaga memiliki prospek yang lebih baik di tahun ini menyusul membaiknya kondisi global. Secara ringkas sedikitnya ada dua faktor yang mendorong stabilitas harga tembaga tahun ini.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×