kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tertekan pandemi Covid-19, begini prospek saham Mitra Adiperkasa (MAPI)


Senin, 27 April 2020 / 16:17 WIB
Tertekan pandemi Covid-19, begini prospek saham Mitra Adiperkasa (MAPI)
ILUSTRASI. Sogo salah satu gerai ilik PT Mitra Adiperkasa Tbk.foto/KONTAN/Daniel Prabowo


Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) membukukan kinerja yang positif sepanjang tahun 2019. Emiten ritel itu mencatatkan pertumbuhan penjualan bersih dan laba bersih hingga dua digit. 

Penjualan MAPI sepanjang tahun 2019 tumbuh 14,6% menjadi Rp 21,58 triliun dari tahun sebelumnya Rp 18,92 triliun. Sementara laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 21,17% secara tahunan menjadi Rp 933,49 miliar. 

Kinerja MAPI yang baik sepanjang tahun 2019 akan sulit terwujud di tahun 2020 ini. Analis BNI Sekuritas, William Siregar dalam risetnya menjelaskan penjualan segmen retail dan grosir di tahun 2020 dan 2021 terdampak pandemi COVID-19. 

Baca Juga: Minimalisir dampak krisis akibat Covid-19, begini strategi Mitra Adiperkasa (MAPI)

Adapun penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa wilayah menekan penjualan segmen retail, grosir, dan  department store. Asal tahu saja, penjualan dari segmen itu berkontribusi hingga  78% dari total penjualan MAPI. PSBB juga menekan segmen groceries dan F&B. Apalagi, untuk saat ini mall ditutup sementara  sesuai dengan anjuran pemerintah. 

"Meskipun kami melihat ini sebagai temporary shock, ini bisa bertahan lebih lama dari yang diperkirakan dan memungkinkan mempengaruhi pemulihan pendapatan," katanya dalam risetnya, Senin (27/4). 

Dalam keterbukaan informasi, VP Investor Relations & Corporate Communications MAP Group Ratih D. Gianda, mengatakan Covid-19 memang akan mempengaruhi capaian di tahun 2020. MAP dengan ketat mengendalikan biaya dan fokus pada omni-channel. Salah satunya dengan kemitraan dengan perusahaan agregator dan fintech. 

"Serta memperkuat MAP Club yang akan menjadi kendaraan dalam perjalanan omni-channel perusahaan,” jelas Ratih dalam keterbukaan. 

Terkait pengendalian biaya dan mencadangkan dana tunai, sebelumnya sempat disampaikan Ratih bahwa hal ini diukur dari aspek pembekuan anggaran belanja, pengurangan remunerasi untuk jajaran senior management, komunikasi yang intensif dengan pihak pengelola mal terkait keringanan biaya sewa, serta pengurangan yang signifikan untuk beban penjualan, beban umum dan administrasi secara menyeluruh. Pihaknya juga memastikan MAP memiliki likuiditas cukup untuk memenuhi kebutuhan modal kerja di masa yang tidak stabil ini. 

Menanggapi hal ini, William menjelaskan langkah-langkah yang diambil MAP Grup akan menyelamatkan bottom line tahun ini agar tidak terkoreksi dalam. 




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×