Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Kinerja emiten konstruksi pelat merah PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mengalami perlambatan di kuartal III 2015.
Laba bersih perseroan turun 2,5% secara year on year (yoy) menjadi Rp 390,5 miliar.
Anjloknya laba bersih perseroan terjadi seiring dengan peningkatan beban pendanaan serta penurunan pendapatan usaha.
Mengutip laporan keuangan WIKA kuartal III, Selasa (1/12), pendapatan usaha perseroan melorot 6,04% menjadi Rp 8,09 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 8,61 triliun.
Sebetulnya, laba kotor WIKA masih mengalami peningkatan 4,2% menjadi Rp 979 miliar karena perseroan mampu menekan beban penjualan 7,2% secara yoy.
Namun, membengkaknya beban pendanaan yang harus ditanggung perseroan dari Rp 91,8 miliar menjadi Rp 263 miliar menekan laba bersih atau laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke entitas induk.
Pendapatan WIKA selama tiga bulan pertama berasal dari infastruktur dan gedung, energi dan industrial plant, industri, serta realty dan properti.
Pendapatan dari infrastruktur dan gedung menyumbang Rp 3,41 triliun atau naik 13,2% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Pendapatan dari sektor energi dan industrial plant naik 16,2% menjadi Rp 2,51 triliun.
Namun, pendapatan dari industri turun 35,6% menjadi Rp 1,73 triliun serta pendapatan dari realty dan properti turun 41,3% menjadi Rp 440,48 miliar.
Per akhir September 2015, aset WIKA mengalami peningkatan 12% dari Rp 15,92 triliun tahun 2014 menjadi Rp 17,84 triliun. Utang Perseroan meningkat dari Rp 11,03 triliun menjadi Rp 12,69 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News