Sumber: Antara | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. PT Wijaya Karya Beton Tbk mempertimbangkan untuk membentuk anak usaha baru guna memperkuat produksi beton pracetak (precast) untuk menyokong pertumbuhan pertumbuhan bisnis tersebut.
"Kami berencana untuk membentuk anak usaha baru untuk mendukung upaya perusahaan memperkuat konsolidasi penyediaan beragam komponen yang terkait dengan produksi beton dan menyokong pertumbuhannya," kata Direktur Keuangan Wika Beton, Entus Asnawi Mukhson, Selasa (10/11).
Entus mengatakan hal tersebut selepas memaparkan capaian anak perusahaan dari BUMN Wijaya Karya (Persero) Tbk dalam acara Investor Summit and Capital Market Expo 2015 di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa.
Menurut Entus, pihaknya lebih memilih membentuk usaha baru ketimbang mengakuisisi perusahaan yang sudah ada (existing) agar lebih mudah dalam pengaturan bidang kerjanya dan penyesuaian yang cepat.
"Kami merencanakan anak usaha baru ini sebagai supporting business melengkapi usaha utama Wika Beton, namun kami menginginkan penyesuaian yang dilakukan lebih cepat," jelasnya.
Ketika ditanya berapa besaran biaya yang disiapkan dan lini bisnis mana yang akan menjadi lahan kerja anak usaha baru Wika Beton tersebut, Entus masih belum menjelaskan secara rinci.
Ia hanya menyebutkan, kalau anak usaha itu akan fokus memproduksi komponen-komponen tertentu dan masih bergerak di bidang beton pracetak (precast).
"Belum, mengingat aksi korporasi ini masih dikaji oleh manajemen perusahaan," ujarnya.
Enthus mengatakan perusahaan masih membuka peluang kerjasama dengan pihak lain dan tidak menutup peluang menggandeng investor asing untuk pembentukan anak usaha baru tersebut meski dengan kemungkinan yang lebih kecil.
"Tentunya ada opsi menggandeng pihak lain dalam pelaksanaan hal ini, tapi yang pasti kita tetap pemilik mayoritas. Bisa kita beli teknologi lalu kita kembangkan, bisa juga kita bermitra dengan yang lain," ujarnya.
Dari informasi yang dihimpun Antara, Wika Beton memiliki tiga anak usaha, yaitu PT Wijaya Karya Komponen Beton (Wika Kobe) dengan kepemilikan 51%, PT Wika Citra Lautan Teduh (CLT) dengan kepemilikan kepemilikan 99,5% dan PT Wika Krakatau Beton dengan kepemilikan 60%.
Untuk tahun 2015, Wika Beton membukukan nilai kontrak hingga dua kuartal sebesar Rp 2,2 triliun, dengan rincian sekitar Rp 1,3 triliun adalah kontrak baru dan sekitar Rp 812 miliar untuk kontrak lanjutan dari tahun sebelumnya.
"Dari dua kuartal saja kita bisa dapat revenue Rp 891,2 miliar dari infrastruktur," katanya.
Infrastruktur yang tengah digarap oleh Wika Beton sendiri saat ini yaitu jalan akses Gedebage di Bandung, jembatan Petuk di Kupang (NTT), PLTU Pangkalan Susu di Langkat (Sumut), apartemen puncak CBD fase 1 di Wiyung (Jawa Timur), pabrik Indofood noodle division di Sidoarjo (Jatim).
Lalu, apartemen Gunawangsa di Surabaya (Jatim), apartemen The Maj Collection di Bandung (Jabar), apartemen Mahogany di Karawang (Jabar), proyek perluasan terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, jalur kereta api lintas Bangil di Jawa Timur dab tol Mojokerto-Kertosono seksi 2 di Jawa Timur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News