kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Tertekan 3,76% di minggu lalu, bagaimana nasib rupiah pekan depan?


Minggu, 15 Maret 2020 / 08:30 WIB
Tertekan 3,76% di minggu lalu, bagaimana nasib rupiah pekan depan?


Reporter: Arvin Nugroho | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren pelemahan rupiah masih berlanjut hingga penutupan pasar akhir pekan lalu. Berdasar pasar spot Jumat (13/3), rupiah melemah 1,76%. Dalam sepekan, rupiah spot melemah 3,76% ke Rp 14.778 per dolar Amerika Serikat (AS). Rupiah spot menyentuh level terlemah sejak November 2018.

Analis Global Kapital Investama Berjangka Alwy Assegaf menilai, merosotnya rupiah pekan lalu disebabkan oleh kepanikan pasar yang begitu tinggi akibat wabah virus corona. Jumlah korban yang terinfeksi di luar China pun semakin meningkat. 

Baca Juga: Redam Penurunan IHSG, Dana Pensiun Masuk Pasar Mulai Pekan Depan

Itu berbanding terbalik dengan China yang telah berangsur pulih. Kabar teranyar datang dari Pemerintah Italia yang telah mengisolasi total seluruh wilayah.

Keadaan pasar semakin parah setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menyatakan larangan untuk wisatawan luar Amerika Serikat, khususnya Eropa. Dengan adanya larangan itu, aktivitas bisnis pun kena imbas.

Sektor pariwisata dan penerbangan berpotensi untuk alami kerugian akibat pembatasan tersebut. “Di satu sisi, adanya perang harga minyak antara Arab Saudi dan Rusia kian membuat pelaku pasar semakin panik,” kata Alwy.

Kondisi tersebut membuat pelaku pasar cenderung mengamankan aset-aset berisikonya. Rupiah dianggap sebagai aset berisiko yang memiliki imbal hasil yang tinggi. Sehingga, di tengah kondisi yang tak kondusif, pelaku pasar cenderung menghindari rupiah.

Baca Juga: Terus Melemah Akibat Efek Virus Corona, Begini Prediksi Kurs Rupiah ke Depan

Mengacu kondisi saat ini, World Health Organization (WHO) telah menyatakan wabah virus corona sebagai pandemic global. Wabah yang telah tersebar sejak akhir tahun lalu ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perekonomian global. 

Untuk menghadapi kondisi tersebut, berbagai negara melalui bank sentralnya masing-masing telah berupaya menggelontorkan stimulus kepada pasar.



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×