kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45912,11   2,80   0.31%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tersulut Wall Street, harga komoditas logam industri kompak menguat


Selasa, 11 Februari 2020 / 14:49 WIB
Tersulut Wall Street, harga komoditas logam industri kompak menguat
ILUSTRASI. Harga komoditas logam industri seperti nikel berhasil menguat di tengah kekhawatiran virus corona


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Penutupan Wall Street yang mencetak rekor baru membuat harga komoditas logam industri ramai-ramai rebound

Mengutip Reuters, Selasa (11/2) pukul 14.00 WIB, harga tembaga kontrak tiga bulanan di London Metal Exchange (LME) naik 1,2% menjadi US$ 5.736 per ton. 

Kenaikan juga terjadi pada harga nikel, yang berhasil menguat 2,8% ke level US$ 13.250 per ton. Setali tiga uang, harga aluminium kontrak tiga bulanan di LME turun menguat 1,3% ke US$ 1.724,50 per ton.

Baca Juga: Harga tembaga masih di bawah tekanan virus corona

Penguatan pada mayoritas komoditas logam mulia ini terjadi setelah indek S&P 500 dan Nasdaq ditutup menguat ke level tertingginya sepanjang masa pada Senin (10/2). Ini terjadi setelah pekerja dan pabrik di China perlahan-lahan kembali berjalan.

Wall Street mencatat rekor tertinggi dalam semalam, sekuritas China juga naik, sehingga sentimen telah membaik bagi komoditas logam industri.

"Saya mengatakan China berada di bawah kendali sekarang, atau dekat dengan itu. Pemerintah memiliki langkah-langkah untuk memerangi itu (wabah)," tambah sumber Reuters. 

Korban tewas akibat wabah virus corona di China daratan sudah lebih dari 1.000 pada Selasa (11/2). Namun, jumlah kasus baru yang dikonfirmasi turun.

Kontrak tembaga yang paling banyak diperdagangkan di Shanghai Futures Exchange naik 0,3% menjadi CNY 45.620 yuan per ton, aluminium naik 0,9% menjadi CNY 13.815 per ton, nikel juga terkerek 1,7% menjadi CNY 106.320 per ton. 

Baca Juga: Harga Komoditas Energi Mulai Naik, Simak Prospek Harga Minyak, Batubara, dan Gas Alam

Pembukaan kembali beberapa pabrik di China juga memberikan beberapa dukungan, meskipun investor masih khawatir dengan lambatnya langkah untuk memulai kembali.

Pembuat iPhone utama Apple Foxconn mendapat lampu hijau untuk membuka kembali dua pabrik utama di China ditutup karena wabah virus corona dan bertujuan untuk melanjutkan produksi meskipun hanya 10% dari tenaga kerja telah kembali sejauh ini, kata sebuah sumber.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×