Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - LONDON. Harga tembaga kembali bergerak dalam rentang sempit karena meningkatnya angka kematian akibat wabah virus corona. Kekhawatiran akan potensi kerusakan ekonomi dan permintaan lebih rendah untuk komoditas logam industri membuat tembaga bergerak sideways.
Harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) hanya sedikit berubah ke US$ 5.737,50 per metrik ton pada Jumat (7/2), pukul 15.00 WIB.
Sementara harga tembaga yang diperdagangkan di Shanghai Futures Exchange turun 0,6% menjadi CNY 45,670 per metrik ton.
Baca Juga: Tak ingkar janji, China bakal pangkas tarif sebagai bagian kesepakatan dagang fase I
Seperti diketahui, korban tewas akibat virus corona ini bertambah dan sudah melewati angka 630 orang di China saja. Sementara jumlah kasus yang positif terhadap virus yang mirip flu ini capai 31.100.
Sumber Reuters mengungkapkan, wabah virus corona yang belum juga mereda membuat pabrik peleburan tembang di Guangxi Nanguo menyatakan force majeure atas pengiriman konsentrat tembaga.
Ekonomi China di kuartal pertama tahun ini pun diperkirakan bakal terganggu akibat wabah ini. Tetapi jika virus corona dapat dikendalikan, ekonomi China sanggup membaik.
"Kami berpegang pada pandangan kami untuk harga logam industri dapat menuju sedikit lebih tinggi pada 2020 ketimbang tahun 2019," kata Fitch Solutions seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Harga komoditas logam industri kompak rebound berkat stimulus PBoC
Tetapi mereka juga menggarisbawahi terhadap wabah virus corona ini. "Namun demikian, keseimbangan risiko terhadap perkiraan harga kami pada tahun 2020 miring ke bawah karena penyebaran virus corona yang berkepanjangan dapat mendorong logam industri ke bawah harga prediksi kami,' lanjut Fitch.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News