Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA), anak perusahaan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) untuk produk sports & leisure juga turut terpukul pandemi Covid-19.
Pada semester I-2020 MAPA mencatat pendapatan bersih senilai Rp 2,12 triliun, turun 38,9% dari Rp 3,47 triliun di semester pertama 2019. Margin laba kotor untuk semester pertama turun dari 45,9% menjadi 39,9%, terutama disebabkan oleh hal-hal yang terjadi akibat pandemi pada kuartal ke-dua tahun 2020.
Pendapatan dan margin yang lebih rendah mengakibatkan rugi usaha sebesar Rp 95,2 miliar dan EBITDA mencapai Rp 218,6 miliar. Rugi bersih untuk periode berjalan mencapai Rp 75,4 miliar, sementara sebelum penerapan PSAK 73, rugi bersih seharusnya berjumlah Rp 60,6 miliar.
Baca Juga: Terpukul Covid-19, Mitra Adiperkasa (MAPI) catatkan rugi bersih Rp 407,94 miliar
Adapun rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 75,26 miliar, turun dari capaian di semester I-2019 yang mencatatkan laba sebesar Rp 365,9 miliar.
Pada kuartal II-2020 mayoritas gerai ritel tidak beroperasi akibat pandemi Covid-19 menyebabkan pendapatan bersih di periode tersebut hanya tercatat sebesar Rp 653 miliar dari Rp 1,96 triliun pada kuartal II-2019.
Margin laba kotor untuk kuartal II-2019 turun dari 45,5% menjadi 30,4%, disebabkan karena adanya keperluan product clearance pada saat itu, serta arus masuk inventory baru yang lebih sedikit dikarenakan adanya pembatalan pemesanan, dan juga sebagian dampak dari negatif fluktuasi mata uang.
Pendapatan yang lebih rendah, dikombinasikan dengan margin yang melemah mengakibatkan rugi usaha sebesar Rp 194,5 miliar, dan rugi EBITDA sebesar Rp 40,1 miliar. Sebagai dampaknya, rugi bersih perusahaan menjadi Rp 147,4 miliar.
Corporate Secretary MAPA Ratih D. Gianda mengatakan kinerja keuangan kuartal II-2020 terkena dampak pandemi secara signifikan di seluruh Indonesia. Lebih dari 60% gerai perusahaan tutup hingga delapan minggu untuk melindungi para pelanggan dan karyawan, dan mengurangi penyebaran virus Covid-19.
"Namun selama periode tersebut, kami meningkatkan inisiatif digital perusahaan sehingga pertumbuhan kinerjanya mencapai lebih dari 380% melalui situs online yang dikelola oleh perusahaan seperti Planet Sports, Kidz Station, dan marketplace lainnya melalui platform pihak ketiga. Selain itu, kami memperkuat hubungan dengan anggota program loyalty kami, MAP Club, yang mendorong peningkatan penjualan yang signifikan hingga lebih dari 550% di MAPEMALL,” jelasnya dalam rilis, Selasa (4/8).
Menanggapi prioritas MAPA untuk sisa tahun 2020, Ratih menyatakan MAPA akan terus mencerminkan keseimbangan dalam mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang. MAPA akan fokus pada manajemen biaya dan disiplin dalam mengelola capital expenditure (capex), bersamaan dengan pembukaan kembali gerai-gerai usaha secara bertahap di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Penjualan MAP Active turun 3,4% pada kuartal I-2020 akibat pandemi Covid-19
"Namun, perusahaan terus mempersiapkan strategi untuk pertumbuhan Regional Branded Commerce di masa depan, dan kami antusias mengumumkan bahwa perusahaan penjualan dan pemasaran kami di Filipina telah memulai distribusi New Balance,” jelasnya.
Ratih menekankan, MAPA tengah berkembang dari peritel multitier produk sports dan leisure di Indonesia, menjadi perusahaan Regional Branded Commerce. Di mana MAPA mengelola dan memasarkan merek-merek global untuk meraih potensinya secara maksimal. Seiring dengan visi MAPA untuk memberikan pengalaman ritel yang harmonis dan terintegrasi bagi para pelanggan di seluruh kanal fisik, digital maupun sosial, belanja tidak lagi menjadi pengalaman yang terbatas pada satu kanal.
Di tengah ketidakpastian akibat pandemi dan cepatnya laju normalisasi menuju kestabilan ekonomi, MAPA tidak dapat memberikan panduan keuangan untuk tahun 2020.
“Kami tetap yakin akan potensi pertumbuhan regional perusahaan untuk jangka panjang. MAPA telah mendirikan model usaha yang unik dengan mitra usaha merek eksklusif. Kami percaya mampu tumbuh bersama dengan memanfaatkan peluang dari meningkatnya kesadaran dan ketertarikan pelanggan terhadap kesehatan dan kesejahteraan,” tutup Ratih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News