kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Terjungkal ke US$ 55.000, harga Bitcoin menuju minggu terburuk dalam 6 bulan terakhir


Jumat, 19 November 2021 / 13:01 WIB
Terjungkal ke US$ 55.000, harga Bitcoin menuju minggu terburuk dalam 6 bulan terakhir
ILUSTRASI. Terjungkal ke US$ 55.000, harga Bitcoin menuju minggu terburuk dalam 6 bulan terakhir. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Harga Bitcoin jatuh ke level terendah dalam satu bulan terakhir pada Jumat (19/11), dan menuju minggu terburuk dalam enam bulan belakangan. 

Sebab, para trader telah membukukan keuntungan dari reli panjang dan ketakutan oleh ekspektasi bahwa kreditor dari bursa kripto yang runtuh Mt Gox mungkin melikuidasi kewajiban mereka.

Mengacu data CoinDesk, harga Bitcoin pada Jumat (19/11) ada di US$ 56.402,06 atau turun 5,75%, dibanding posisi 24 jam sebelumnya, dan sempat terjungka ke level US$ 55.000. 

Ini merupakan harga terendah dari kripto dengan kapitalisasi pasar tersebesar di dunia tersebut sejak pertengahan Oktober dan 20% di bawah rekor tertinggi sepanjang masa.

“Tekanan jual cukup konstan,” kata Matthew Dibb, Chief Operating Officer Stack Funds, kepada Reuters. Dia memproyeksikan, penurunan bisa berlanjut hingga menemukan level support di sekitar US$ 53.000.

Baca Juga: Pasar kripto kembali merah, harga Bitcoin dan kripto lain anjlok 4%-11%

Untuk pekan ini, Harga Bitcoin telah jatuh 14% dan melewati rata-rata pergerakan 50 hari. Ini telah meningkat lebih dari 90% di tahun ini.

Dibb mengatakan, ada aksi ambil untung dan kekhawatiran tentang lebih banyak penjualan setelah pengadilan Tokyo menandatangani rencana untuk membayar kreditur Mt Gox, bursa kripto yang runtuh pada 2014 setelah kehilangan setengah miliar dolar dalam Bitcoin.

"Mereka yang terkena dampak akan menerima sejumlah besar Bitcoin, kemungkinan terjadi pada kuartal satu atau dua tahun 2022. Ini telah membawa beberapa ketakutan ke pasar dalam jangka panjang," ujarnya.

"Prospek jangka panjang Bitcoin tetap bullish," kata Analis OANDA Edward Moya kepada Reuters.

"Tetapi, selama beberapa bulan ke depan akan sulit karena investor institusional melihat apakah The Fed akan dipaksa untuk menaikkan suku bunga lebih cepat dan memicu aksi jual berbasis luas dari aset berisiko yang mencakup Bitcoin," imbuhnya.

Selanjutnya: Bukan Bitcoin juga Dogecoin tapi harga kripto ini yang melonjak 25%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×