Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir di menit-menit akhir perdagangan sesi I, Senin (15/6). Mengutip RTI, indeks turun tipis 0,06% atau 3,019 poin ke level 4.877,340.
Tercatat 206 saham turun, 204 saham naik, dan 133 saham stagnan. Total volume 4,34 miliar saham dengan nilai transaksi capai Rp 3,96 triliun.
Enam dari 10 indeks sektoral menopang laju IHSG. Sektor infrastruktur paling tinggi kenaikkannya 1,96%. Sementara, sektor keuangan paling dalam penurunannya 1,13%.
Baca Juga: IHSG dibuka naik 0,36% di tengah memerahnya bursa Asia di tengah kasus corona
Saham-saham top losers LQ45 antara lain;
- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turun 1,98% ke Rp 2.970
- PT Adaro Energy Tbk (ADRO) turun 1,89% ke Rp 1.040
- PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) turun 1,79% ke Rp 4.390
Saham-saham top gainers LQ45 antara lain;
- PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) turun 3,96% ke Rp 3.150
- PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) turun 3,06% ke Rp 1.515
- PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turun 3,04% ke Rp 1.525
Aksi jual investor asing membebani langkah IHSG. Di pasar reguler, net sell asing Rp 296,089 miliar dan Rp 355,558 miliar.
Baca Juga: Mencekam, virus corona kian menyebar di sejumlah negara bagian Amerika
Saham-saham dengan jual bersih asing terbesar yaitu PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 127,1 miliar, PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) Rp 80,5 miliar, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 56,3 miliar.
Di sisi lain, bursa saham Asia memerah perdagangan Senin sore karena investor menimbang dampak potensial dari lonjakan kasus baru corona.
Di Jepang, Nikkei 225 tergelincir 1,28% dan indeks Topix turun 0,66%. Di Korea Selatan, Kospi turun 0,72%.
Di China, indeks Shanghai Composite sedikit berubah dan Shenzhen Component menambahkan 0,85%. Indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,62%.
Sementara itu, S & P / ASX 200 di Australia turun 0,8%. Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia di luar Jepang turun 0,72%.
Perkembangan seputar pandemi corona kemungkinan terus dicermati investor pada hari Senin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News