Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) parkir di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini Kamis (3/6). IHSG menguat 59,94 poin atau 0,99% ke level 6.091,51.
Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani mencermati, penguatan IHSG hari ini beriringan dengan net foreign inflow yang cukup besar, mencapai Rp 880 miliar di pasar reguler. Di samping itu, pergerakan IHSG masih dipengaruhi sentimen positif rilis data ekonomi inflasi dan PMI Manufaktur Indonesia bulan Mei 2021.
Menurut catatan Kontan.co.id, tingkat inflasi bulan Mei 2021 terjadi peningkatan hingga 0,32% month on month (mom). Capaian itu lebih tinggi dibandingkan inflasi bulan April 2021 yang sebesar 0,13% mom. Adapun PMI Manufaktur pada bulan Mei 2021 menjadi 55,3 dari sebelumnya 54,6.
Untuk perdagangan di akhir pekan, Jumat (4/6), Hendriko memperkirakan IHSG masih melanjutkan penguatan dengan menguji level resistance di 6.100-6.115. Kendati berpeluang melanjutkan penguatan, investor tetap perlu mewaspadai adanya potensi koreksi sehat.
Baca Juga: Berikut sentimen yang berpotensi membuat rupiah melemah pada perdagangan Jumat (4/6)
"IHSG sudah menguat cukup signifikan selama tiga hari terakhir dengan meninggalkan gap pada 5.950 yang sekaligus support IHSG," ujar Hendriko kepada Kontan.co.id, Kamis (3/6).
Asal tahu saja, pada penutupan perdagangan sebelumnya Rabu (2/6), IHSG memang sudah menguat 1,41% ke level 6.031,58. Adapun pada perdagangan Jumat (31/5), IHSG juga terkerek 1,69% ke level 5.947,46.
Senada, analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memperkirakan, IHSG bergerak bullish pada perdagangan Jumat (4/6). Penguatan itu ditopang berlanjutnya akumulasi beli selektif, terutama oleh investor asing pada saham-saham perbankan seperti BBCA, BBNI, BBRI, dan BMRI.
Baca Juga: Loyo, rupiah Jisdor juga melemah 0,15% ke Rp 14.297 per dolar AS pada Kamis (3/6)
Saham bank yang berkaitan dengan pemulihan ekonomi itu mendapat katalis positif dari proyeksi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait pertumbuhan kredit perbankan sebesar 7,13% di tahun 2021 dan 9,27% di tahun 2022.
Selain itu, pelaku pasar semakin optimistis akan tercapainya proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh Kementerian Keuangan RI yang sebesar 7,1%-8,3% year on year (yoy) di kuartal kedua 2021 ini. Apalagi, terjadi kenaikan indeks manufaktur dan tingkat inflasi di bulan Mei 2021 ini.
Sementara dari global, penurunan tingkat pengangguran AS di Mei 2021 diperkirakan akan mendapat respons baik dari pelaku pasar. Sebab, potensi dampak yang ditimbulkan akan positif terhadap neraca perdagangan Indonesia di bulan Mei 2021.
Baca Juga: IHSG menguat 0,99% ke 6.091 di akhir perdagangan Kamis (3/6)
"IHSG berpeluang menguji level psikologis 6.100 hingga resistance level 6.150 pada perdagangan Jumat," ujar Valdy dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Kamis (3/6). Dia memperkirakan IHSG bergerak dengan level support 6.000 dan level resistance 6.150.
Selain saham-saham perbankan, di akhir pekan nanti pelaku pasar juga dapat memperhatikan saham-saham ritel seperti MAPI, RALS, dan MPPA. Saham barang konsumsi seperti INDF, ICBP, KLBF dan saham-saham berkaitan dengan CPO seperti AALI, SIMP, dan LSIP juga layak dicermati.
Baca Juga: Investor menanti data tenaga kerja AS, rupiah berpotensi konsolidasi pada Jumat (4/6)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News