kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Terdampak corona, begini pengaruhnya terhadap sektor konstruksi


Rabu, 19 Februari 2020 / 04:45 WIB
Terdampak corona, begini pengaruhnya terhadap sektor konstruksi


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2019 merupakan tahun yang tak terlalu bersahabat bagi emiten konstruksi. Dalam rapat bersama DPR kemarin (17/2), emiten BUMN Karya menyajikan laporan keuangan yang menunjukkan pendapatan dan kontrak mereka mengalami penurunan.

Lalu bagaimana dengan kondisi tahun ini dan pengaruhnya terhadap kinerja emiten konstruksi? Apalagi, ekonomi global tengah menghadapi virus corona.

Analis Samuel Sekuritas Selvi Ocktaviani  melihat sektor konstruksi dalam negeri akan terdampak terutama pada proyek-proyek yang mengandalkan impor bahan baku khususnya dari China. Supply bahan baku akan terhambat sehingga proses penyelesaian proyek berpotensi mundur, kecuali perusahaan tersebut memiliki profil supplier yang terdiversifikasi dari berbagai sumber.

Baca Juga: Hutama Karya catat kinerja apik sepanjang 2019

"Namun sekalipun demikian, dikhawatirkan sulit switch permintaan antar-supplier apalagi jika bahan baku memiliki kualifikasi tertentu," imbuh Selvi. Dia tetap melihat sektor konstruksi mempunyai katalis positif mengingat infrastruktur masih menjadi program prioritas pemerintah.

Namun perlu diperhatikan bahwa emiten konstruksi harus memastikan penerimaan pembayaran yang lancar sehingga bisa menjaga rasio utang terhadap ekuitas (DER) dalam kondisi yang sehat sehingga tetap bisa menggarap proyek baru.

Baca Juga: Saham emiten BUMN karya menghijau usai melaporkan kinerja 2019

Selvi merekomendasikan beli untuk saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI) dengan target harga Rp 1.800 per saham, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dengan target harga Rp 1.750 per saham, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dengan target harga Rp 2.600 per saham dan PT PP Tbk (PTPP) dengan target harga Rp 2.100 per saham.

Kemarin, harga saham ADHI naik 3,19% ke Rp 970. Harga saham WSKT menguat 5,75% ke Rp 1.195 per saham. Harga saham WIKA naik 2,50% ke Rp 2.050 per saham, dan PTPP naik 6,07% ke Rp 1.485 per saham.

Asal tahu, pendapatan dan nilai kontrak BUMN Karya rata-rata turun pada tahun lalu. Nilai kontrak yang dihadapi Waskita Karya turun menjadi Rp 88,1 triliun pada tahun lalu dari kondisi tahun 2018 yang mencapai Rp 114,92 triliun. Dari jumlah tersebut, WSKT tercatat mendapatkan nilai kontrak baru sebesar Rp 26,08 triliun, turun dari posisi tahun 2018 yang sebesar Rp 27,22 triliun.

Baca Juga: Ingin IPO, calon emiten masih tunggu waktu yang tepat

Kemudian PTPP, diperkirakan membukukan pendapatan Rp 24,66 triliun, turun dari posisi 2018 yang sebesar Rp 25,12 triliun. Realisasi perolehan kontrak baru PTPP juga turun.

Adhi Karya dan Wijaya Karya juga mencatat penurunan pendapatan meskipun tipis. Adhi Karya diproyeksikan membukukan pendapatan sepanjang tahun 2019 sebesar Rp 15,3 triliun, turun dari posisi tahun 2018 yang mencapai Rp 15,66 triliun. Wijaya Karya diproyeksikan mampu mengantongi pendapatan Rp 27,77 triliun, turun dari tahun 2018 yang mencapai Rp 31,16 triliun.

Baca Juga: Hingga pertengahan Februari 2020, PTPP telah miliki empat kontrak besar

Namun, ADHI dan WIKA berhasil membukukan peningkatan laba. Laba bersih Wijaya Karya diprediksi mencapai Rp 2,5 triliun, naik dari posisi 2018 yang tercatat Rp 2,07 triliun. Sedangkan laba Adhi Karya sepanjang 2019 diprediksi mencapai Rp 700 miliar, naik dari posisi tahun sebelumnya sekitar Rp 640 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×