Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Harga emas hari ini merosot ke level terendah dalam satu minggu terakhir, terbebani oleh dollar AS yang lebih kuat dan karena meningkatnya harapan dari pemulihan ekonomi mengerek selera risiko.
Mengacu Bloomberg, harga emas hari ini di pasar spot turun 0,59% menjadi US$ 1,931,48 per ons troi pada pukul 19.15 WIB, setelah sebelumnya jatuh ke posisi US$ 1.926,99, terendah dalam satu pekan terakhir.
Sedang harga emas berjangka AS turun 0,31% menjadi US$ 1.938,60 per ons troi.
"Investor emas mengalihkan pandangannya yang lebih kuat ke USD, dan reli dollar jelas telah mengambil sedikit kemilau dari harga emas," kata analis independen Ross Norman kepada Reuters.
Baca Juga: Kilau makin memudar, harga emas spot turun 0,73% ke US$ 1.928 per ons troi
Indeks dollar naik untuk sesi ketiga berturut-turut terhadap para pesaingnya, membuat harga emas mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Sementara bursa saham Eropa mencapai level tertinggi lebih dari satu bulan.
Mendukung harapan atas pemulihan ekonomi dari kemerosotan akibat pandemi virus corona, survei industri menunjukkan perbaikan aktivitas sektor jasa China di Agustus. Itu berarti, kenaikan empat bulan berturut-turut.
Tetapi, tema yang mendasari harga emas, seperti peningkatan kasus virus corona di AS, imbal hasil obligasi pemerintah yang rendah hingga negatif, serta stimulus moneter dan fiskal yang belum pernah terjadi sebelumnya, tetap utuh.
Faktor-faktor tersebut membatasi kerugian emas, menurut Analis FXTM Lukman Otunuga. "Dalam waktu dekat, harga emas mungkin tetap dalam kisaran yang luas, dengan support US$ 1.910 dan resistance US$ 1.985," ujarnya ke Reuters.
Baca Juga: Harga emas Antam 24 karat tetap Rp 1.024.000 per gram, Kamis 3 September 2020
Investor sekarang menunggu laporan klaim pengangguran minggu awal AS yang akan rilis hari ini, serta angka penggajian negeri uak besok, untuk isyarat tentang kesehatan ekonomi terbesar di dunia itu.
Federal Reserve (The Fed), dalam laporan Beige Book, menyoroti aktivitas bisnis dan ketenagakerjaan AS yang meningkat hingga akhir Agustus. Tetapi, pertumbuhan umumnya lamban karena hotspot Covid-19 menghambat pembukaan kembali ekonomi.
Harga emas telah naik sekitar 28% sepanjang tahun ini, dibantu oleh kebijakan moneter yang sangat longgar yang diadopsi oleh bank sentral utama untuk memerangi kerusakan ekonomi yang disebabkan pandemi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News