Sumber: money.cnn | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Pasar saham Asia pada Rabu (9/8) memerah secara merata. Sentimen negatif pasar datang dari peringatan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap Korea Utara. Trump mengatakan, jika Korea Utara terus mengancam AS, negara yang dipimpin oleh Kim Jong Un ini akan menghadapi panas dan kemarahan yang belum pernah dilihat dunia.
Komentar Trump yang panas ini menekan pasar saham AS pada hari Selasa. Di sisi lain, Korea Utara tidak menunjukkan tanda-tanda mundur dari kondisi siaga.
Trader saham di bursa saham Asia mengatakan, bahasa konfrontasi Trump memberatkan langkah pasar. Stephen Innes, senior trader Oanda mengatakan, sentimen regional terpengaruh komentar Trump ini. "Tapi belum ada hal yang menyebabkan kepanikan pasar," kata Innes kepada CNN Money.
Innes menambahkan, kemungkinan penurunan pasar juga terpengaruh oleh volume perdagangan yang memang tipis di bulan Agustus.
Sore ini, indeks Nikkei 225 ditutup merosot 1,29% ke level 19.738,71. Kospi anjlok 1,10% ke level 2.368,39.
Indeks Hang Seng turun 0,35% ke posisi 27.757,09. Indeks Shanghai terkoreksi 0,19% ke level 3.275,57. Bursa saham Taiwan turun 0,93% ke level 10.470,38.FTSE Straits times turun tipis 0,08% ke level 3.318,08.
Hanya indeks Shenzhen yang naik 0,34% dan ASX 200 yang meningkat 0,38%.
Beberapa bulan belakangan, sebenarnya pasar saham Asia tidak banyak terpengaruh tensi tinggi antara AS dan Korea Utara. "Masalah Korea Utara sudah terjadi dalam beberapa tahun, jadi saya pikir investor tidak terlalu terganggu dengan perkembangan ini," kata Pu Yonghao, chief investment officer Fountainhead Partners di Hong Kong.
Pu mengatakan, penurunan pasar saham Asia ini merupakan pullback investor yang memanfaatkan tensi Korea Utara sebagai alasan untuk profit taking. "Belum ada kepanikan," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News