Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Rilis awal data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) dari sektor swasta memberi dukungan pada potensi kenaikan suku bunga The Fed. Pergerakan USD akhirnya melambung di depan EUR.
Mengutip Bloomberg, Rabu (31/8) pairing EUR/USD terkikis 0,1% ke level 1,1132 dibanding sehari sebelumnya.
Analis PT Cerdas Indonesia Berjangka, Suluh Adil Wicaksono memaparkan, Eropa merilis berbagai data ekonomi dengan hasil beragam.
Penjualan ritel Jerman bulan Juli mencatat kenaikan 1,7% dibanding sebelumnya minus 0,6% sementara angka pengangguran minus 7.000 lebih baik dari prediksi minus 2.000.
Tetapi estimasi inflasi Eropa tetap di level 0,2% serta di bawah prediksi sebesar 0,3%. Estimasi inflasi inti juga turun ke level 0,8% dibanding sebelumnya 0,9%.
Dengan data beragam, EUR gagal mengalahkan USD. Pasalnya, ada data lebih penting dari Amerika Serikat yakni ADP Non-Farm Employment Change.
Rilis data tenaga kerja swasta ini menunjukkan hasil peningkatan 177.000 atau lebih besar dari prediksi di angka 174.000.
Sementara data resmi pemerintah akan dirilis akhir pekan. "Sejak Januari hingga Juli, data tenaga kerja versi ADP selalu bagus kecuali bulan Mei," papar Suluh.
Suluh menduga EUR masih akan tertekan USD di tengah tingginya spekulasi kenaikan suku bunga The Fed. Data manufaktur dari beberapa negara Eropa yang akan dirilis Kamis (1/9) juga tidak banyak mempengaruhi EUR.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News