Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Harga Bitcoin terus mendaki pada Senin (8/11), mendekati level tertinggi sepanjang masa di US$ 66.974,77 yang tercipta pada bulan lalu.
Mengacu data CoinDesk, harga Bitcoin pada Senin pukul 13.24 WIB ada di US$ 66.007,93 atau naik 6,37% dibanding posisi 24 jam sebelumnya.
Dengan kenaikan harga Bitcoin pada Senin, mengantarkan return year to date aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia ini mencapai 124,93%.
JPMorgan memperkirakan, harga Bitcoin bisa mencapai US$ 73.000 di 2022.
Baca Juga: JPMorgan: Harga Bitcoin bisa capai US$ 146.000 jangka panjang dan US$ 73.000 di 2022
“Kemunculan kembali kekhawatiran inflasi di kalangan investor selama September dan Oktober 2021, tampaknya telah memperbarui minat dalam penggunaan Bitcoin sebagai lindung nilai inflasi,” kata Nikolaos Panigirtzoglou, analis JPMorgan, seperti dikutip Bitcoin.com.
Panigirtzoglou mengatakan, daya pikat aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia itu sebagai lindung nilai inflasi mungkin telah diperkuat oleh kegagalan emas untuk merespons kekhawatiran yang meningkat atas inflasi dalam beberapa pekan terakhir.
Menurut Panigirtzoglou, persaingan Bitcoin dengan emas akan terus berlanjut, terutama karena lebih banyak generasi milenial berinvestasi, mengingat preferensi mereka terhadap aset kripto.
“Mempertimbangkan seberapa besar investasi finansial ke emas, setiap crowding out dari emas sebagai mata uang alternatif menyiratkan keuntungan besar untuk Bitcoin dalam jangka panjang," ungkap dia.
Selanjutnya: Reli kripto mengangkat ethereum ke rekor baru, bitcoin mendekati level tertinggi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News