kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -8.000   -0,52%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

JPMorgan: Harga Bitcoin bisa capai US$ 146.000 jangka panjang dan US$ 73.000 di 2022


Senin, 08 November 2021 / 11:32 WIB
JPMorgan: Harga Bitcoin bisa capai US$ 146.000 jangka panjang dan US$ 73.000 di 2022
ILUSTRASI. JPMorgan menyebutkan, agar prediksi harga US$ 146.000 menjadi kenyataan, volatilitas Bitcoin harus turun secara signifikan. REUTERS/Edgar Su.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JPMorgan memperkirakan, harga Bitcoin bisa mencapai US$ 146.000 dalam jangka panjang, dengan target harga jangka pendek sebesar US$ 73.000 untuk tahun 2022.

Proyeksi itu tertuang dalam laporan perdana dari publikasi terbaru JPMorgan pekan lalu yang berfokus pada prospek investasi alternatif, termasuk aset digital. 

“Aset digital berada pada kenaikan struktural multi-tahun, tetapi titik masuk saat ini terlihat tidak menarik, menurut pendapat kami, untuk cakrawala investasi 12 bulan karena Bitcoin tampaknya telah kembali ke wilayah overbought,” kata Nikolaos Panigirtzoglou, analis JPMorgan, seperti dikutip Bitcoin.com.

“Kemunculan kembali kekhawatiran inflasi di kalangan investor selama September dan Oktober 2021, tampaknya telah memperbarui minat dalam penggunaan Bitcoin sebagai lindung nilai inflasi,” ujarnya.

Baca Juga: Reli kripto mengangkat ethereum ke rekor baru, bitcoin mendekati level tertinggi

Mengulangi "pandangan bullish" untuk Bitcoin yang JPMorgan buat pada Oktober lalu, Panigirtzoglou mengatakan, daya pikat aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia itu sebagai lindung nilai inflasi mungkin telah diperkuat oleh kegagalan emas untuk merespons kekhawatiran yang meningkat atas inflasi dalam beberapa pekan terakhir.

Menurut Panigirtzoglou, persaingan Bitcoin dengan emas akan terus berlanjut, terutama karena lebih banyak generasi milenial berinvestasi, mengingat preferensi mereka terhadap aset kripto. 

“Mempertimbangkan seberapa besar investasi finansial ke emas, setiap crowding out dari emas sebagai mata uang alternatif menyiratkan keuntungan besar untuk Bitcoin dalam jangka panjang," ungkap dia.

Harga Bitcoin sangat tidak bisa diprediksi

Tapi, Panigirtzoglou menyebutkan, agar prediksi harga US$ 146.000 menjadi kenyataan, volatilitas Bitcoin harus turun secara signifikan. Sehingga, investor yang terikat aturan merasa nyaman menambahkan kripto ke portofolio mereka.

Baca Juga: Investor veteran ini bilang, kripto bukan sarana investasi tapi untuk senang-senang


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×