Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga bitcoin menembus level US$ 15.000 per btc. IniĀ membuat harga bitcoin berpeluang mendekati level resistance US$ 20.000 per btc akhir 2020.
Christopher Tahir, Co-founder CryptoWatch dan pengelola channel Duit Pintar mengungkapkan, kenaikan harga bitcoin pekan lalu akibat momentum banjirnya likuiditas di pasar keuangan. Meskipun juga momentum pilpres Amerika Serikat (AS) turut menambah sentimen positif pada harga bitcoin pekan lalu.
"Tidak ada sentimen apa-apa selain pemilu AS, namun menurut saya kenaikan bitcoin bukanlah karena itu. Melainkan karena adanya kelebihan likuiditas di pasar yang akhirnya berpindah sebagia ke aset kripto," kata Chris kepada Kontan.co.id, Sabtu (7/11).
Baca Juga: Bitcoin Semakin Mahal, Kapan Momentum Tepat untuk Beli?
Menurutnya, kenaikan harga bitcoin dikarenakan pasar mulai menganggap aset investasi lain sudah overvalue sehingga, kripto menjadi tujuan utama. Apalagi, pergerakan harga kripto belum kembali ke level tertingginya di 2017 yakni di US$ 18.868 per btc.
Mengutip laman coinmarketcap, harga bitcoin berada di level US$ 15.002 per btc pada Minggu (8/11). Level tersebut sekaligus jadi yang tertinggi sejak menyentuh rekor tertingginya di akhir 2017 lalu.
"Tahun ini, menurut saya US$ 20.000 per btc akan bisa terlihat kembali bila semuanya mempercayai bahwa likuiditas masuk ke kripto adalah hal yang wajar," kata Chris.
Dengan begitu, Chris melihat, peluang untuk bitcoin ke level US$ 20.000 per btc semakin besar. Apalagi, adopter kripto semakin tinggi akhir-akhir ini, sejalan dengan literasi masyarakat yang semakin melek terhadap teknologi khususnya aset kripto.
"Jadi enggak ada kata terlambat, sekarang bisa beli cicil untuk bitcoin dengan sistem dollar AS cost averaging," ungkapnya.
Selanjutnya: AS menyita bitcoin senilai US$ 1 miliar, terbesar dalam sejarah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News