kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Tembus Rp 15.800, Rupiah Menanti Isyarat dari Pertemuan The Fed Bulan Januari 2024


Jumat, 26 Januari 2024 / 22:22 WIB
Tembus Rp 15.800, Rupiah Menanti Isyarat dari Pertemuan The Fed Bulan Januari 2024
ILUSTRASI. Petugas menyusun uang pecahan rupiah di Kantor Cabang BSI KC Mayestik, Jakarta, Kamis (28/12/2023). Nilai tukar rupiah di pasar spot menguat 0,08% menjadi Rp 15.418 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (28/12). Sementara berdasarkan Jisdor Bank Indonesia, rupiah melemah tipis 0,01% ke Rp 15.416 dari Rp 15.414 pada perdagangan hari sebelumnya. Tribunnews/Jeprima


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Rupiah tampil mengecewakan belakangan ini, hingga menembus level Rp 15.800 per dolar Amerika Serikat (AS).

Nilai tukar rupiah di akhir pekan ini terpantau ditutup melemah sekitar 1,34% secara mingguan ke level Rp 15.825 per dolar AS, Jumat (26/1).

Research And Development PT. Handal Semesta Berjangka, Alwy Assegaf mencermati, rupiah sebenarnya tidak bisa berbuat banyak.

Pasalnya, tekanan memang sangat besar dari dolar AS yang terus melaju berkat dukungan data-data ekonomi terkini.

Baca Juga: Rupiah Melemah 1,34% dalam Sepekan Hingga Tembus Rp 15.800 per Dolar AS

Alwi menjelaskan, Indeks Dolar AS (DXY) sendiri terlihat baru-baru ini mencapai level tertinggi 6 minggu.

Ini dipicu sentimen yang menguatkan aset safe haven seperti dolar AS dan ekspektasi The Fed memangkas suku bunga di awal tahun ini yang perlahan memudar.

Data-data ekonomi Amerika terakhir menunjukkan lapangan kerja dan inflasi mulai naik lagi. Kemudian data Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal IV-2023 yang meningkat 3,3%, masih berada diatas ekspektasi pasar sekitar 2%

“Data ekonomi AS menguatkan pandangan bahwa The Fed tidak akan memangkas suku bunga di bulan Maret 2024, seperti yang diinginkan pasar sebelumnya,” ujar Alwi kepada Kontan.co.id, Jumat (26/1).

Baca Juga: Rupiah Spot Ditutup Menguat Tipis ke Rp 15.825 Per Dolar AS Pada Hari Ini (26/1)

Alwi menyebutkan, ekspektasi pasar menurun yang tercermin dari probabilitas The Fed menurunkan suku bunga berada di bawah 50% atau tepatnya 48,1% berdasarkan laporan CME Fedwatch.

Di samping itu, penguatan dolar AS berkat dorongan dari kenaikan Yield US Treasury tenor 10 tahun yang berada di atas 4%.

Kondisi tingginya Yield obligasi dapat menarik lebih banyak dana investasi ke negara tersebut, yang berdampak pada penguatan dolar AS.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×