Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah tipis 0,01% ke posisi Rp 15.825 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Jumat (26/12). Namun dalam sepekan, rupiah melemah hingga 1,34% dari Rp 15.615 pada penutupan perdagangan Jumat minggu lalu.
Sementara berdasarkan JISDOR Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah pada Jumat (26/1) ditutup di Rp 15.829 melemah 0,39% dari penutupan perdagangan hari sebelumnya di Rp 15.767. Sementara dibandingkan Jumat pekan lalu, rupiah melemah 1,29% dari level Rp 15.628 per dolar AS.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, rupiah melemah di tengah data AS yang memberikan sinyal mixed.
Baca Juga: Rupiah Spot Ditutup Menguat Tipis ke Rp 15.825 Per Dolar AS Pada Hari Ini (26/1)
"Di satu sisi, data pertumbuhan ekonomi AS cenderung menguat melebihi ekspektasi, sedangkan data Jobless Claims cenderung mengalami kenaikan," ucap Josua saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (26/1).
Sementara dalam sepekan, Analis Mata Uang Lukman Leong menilai, pelemahan rupiah dipengaruhi oleh sentimen domestik. "Investor khawatir akan ketidakpastian menjelang Pemilihan Presiden 2024," kata Lukman.
Untuk ke depannya, faktor internal Pemilihan Presiden 2024 masih akan menekan rupiah. Namun, BI diperkirakan masih akan aktif mengintervensi untuk mencegah rupiah melewati Rp 16.000.
Baca Juga: Rupiah Melemah Pada Kamis (25/1), Begini Proyeksinya untuk Jumat (26/1)
Di samping itu, investor menantikan petunjuk dari The Fed mengenai prospek mereka menurunkan suku bunga pada pertemuan berikutnya. Lukman memperkirakan, rupiah akan bergerak di kisaran Rp 15.700-Rp 16.050 per dolar AS pada pekan depan.
Sementara menurut Josua, rupiah diperkirakan berpotensi bergerak melemah terbatas sejalan dengan proyeksi bahwa The Fed belum akan memberikan sinyal jelas dalam pemotongan suku bunga di 2024. Rupiah diperkirakan bergerak di kisaran Rp 15.800-Rp 15.925 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News