kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Tembaga koreksi dalam jangka pendek


Jumat, 29 September 2017 / 15:56 WIB
Tembaga koreksi dalam jangka pendek


Reporter: Nathania Pessak | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski berhasil menguat kemarin, namun sentimen negatif masih mewarnai harga tembaga dalam jangka pendek. Mengutip Bloomberg, Kamis (28/9), harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange melambung 1,32% ke level US$ 6.522 per metrik ton.

"Tembaga penutupan kemarin memang menguat, namun kemungkinan perdagangan nanti malam akan koreksi," ungkap Direktur Garuda Berjangka Ibrahim, Jumat (29/9).

Pasalnya, Ibrahim melihat harga tembaga masih tertekan karena penguatan dollar AS. Dollar terus menguat setelah The Fed memberikan penyataan yang optimistis akan adanya kenaikan suku bunga satu kali lagi pada tahun ini.

Selain itu, rencana reformasi pajak yang dicanangkan Presiden AS Donald Trump mendapat respons positif dari pasar. Sebagai informasi, Trump mengusulkan tarif pajak korporasi dipangkas menjadi 20% dari semula 35%. Begitu juga dengan tarif pajak tertinggi untuk individu diusulkan turun menjadi 35% dari 39,6%.

Trump juga menetapkan adanya tiga golongan untuk pajak individu, yakni 12%, 25% dan 35%. Namun hal ini masih belum pasti, karena komite pajak akan diberikan kelonggaran untuk menambahkan besaran keempat bagi para wajib pajak dengan pendapatan tertinggi. Hal ini dibuat Trump untuk mencegah dugaan bahwa reformasi pajak hanya pro terhadap warga yang kaya saja.

Perusahaan juga diizinkan untuk melakukan penghapusbukuan belanja modal setidaknya dalam jangka waktu lima tahun. Hal inilah yang kemudian dianggap pasar sebagai salah satu penyokong ekonomi AS sehingga investor saat ini sedang memburu dollar.

Meski demikian, Ibrahim menilai, pelemahan harga tembaga ini bakal berlangsung sementara. Sebab, secara fundamental, tingkat permintaan tembaga masih cukup baik. "Dengan selesainya perang yang ada di Timur Tengah, tentu mereka membutuhkan banyak tembaga untuk pembangunan, permintaan akan meningkat," papar Ibrahim.

China juga masih membutuhkan pasokan tembaga untuk membangun infrastruktur. Ini tentu menjadi sentimen yang baik bagi harga tembaga.

Dalam jangka panjang, Ibrahim memperkirakan tembaga dapat mencapai angka US$ 7.000 per metrik ton. Sedangkan, akhir pekan ini, tembaga diperkirakan masih melemah di kisaran US$ 6.550-US$ 6.620. Sedangkan, pekan depan, harga berpotensi melemah di rentang US$ 6.400-US$ 6.670 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×