kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Tembaga hadapi tekanan terbatas


Jumat, 16 Juni 2017 / 07:40 WIB
Tembaga hadapi tekanan terbatas


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Tekanan sentimen suku bunga The Fed terhadap harga tembaga masih belum berakhir. Rabu lalu (14/6), harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange melemah 0,31% menjadi US$ 5.699 per metrik ton.

Pelemahan harga tembaga ini telah terjadi selama empat hari beruntun. Hal ini membuat penguatan harga yang terjadi sejak pekan lalu tersisa 1,4%. Penurunan harga tembaga masih berpeluang berlanjut.

Menurut Ibrahim, Direktur Utama Garuda Berjangka, kenaikan suku bunga AS sebesar 25 basis poin mendorong nilai tukar dollar AS menguat dan menekan harga tembaga. Apalagi The Fed memberi sinyal masih akan menaikkan suku bunga satu kali lagi tahun ini.

Pelaku pasar menilai pernyataan The Fed bernada hawkish. "Tahun depan masih ada proyeksi kenaikan suku bunga dua kali lagi," kata Ibrahim, kemarin.

Penguatan dollar AS masih akan membayangi harga tembaga sepekan ke depan. Tetapi harga hanya akan melemah terbatas. Pertumbuhan hasil produksi di China yang positif akan menahan penurunan harga aluminium.

Output produksi China naik 6,5% di Mei, lebih baik dari proyeksi yang cuma 6,4%. Sementara output produksi di Eropa naik 0,5% dari 0,2% di bulan sebelumnya. Dalam jangka panjang, Ibrahim melihat tren harga tembaga masih positif. Bila dalam jangka pendek kenaikan bunga The Fed menjadi sentimen negatif, dalam jangka panjang sentimen ini akan positif bagi harga tembaga.

Kenaikan suku bunga AS akan mendorong kegiatan ekonomi di negara tersebut. Hal ini otomatis akan mendongkrak permintaan tembaga. Secara teknikal, bollinger band dan moving average (MA) 10% di atas bollinger tengah. Tetapi stochastic 70% negatif. RSI dan MACD juga 60% negatif. Hal ini dapat memicu koreksi jangka pendek.

Jumat (16/6), Ibrahim memprediksi, harga tembaga melemah dan bergerak antara US$ 5.675-US$ 5.705. Sepekan ke depan, harga tembaga akan bergerak di kisaran US$ 5.520-US$ 5.750 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×