Reporter: Yuliana Hema | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) mencatat kenaikan pendapatan selama periode Januari–September 2024. Kendati begitu, pertumbuhan tersebut tertekan karena naiknya sejumlah pos beban.
Nampak kinerja TLKM sudah dicermati oleh pelaku pasar. Pasalnya, saham TLKM ditutup stagnan pada perdagangan Rabu (30/10) di posisi Rp 2.900. Dalam sepekan terakhir, TLKM sudah terkoreksi 1,35%.
Nafan Aji Gusta, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas menjelaskan pergerakan saham TLKM dalam tren minor dalam posisi bearish, sedangkan dalam tren mayornya TLKM masih bergerak sideways.
Baca Juga: Telkom (TLKM) Meraup Laba Bersih Rp 17,67 Triliun Hingga Kuartal III-2024
"Karena investor sudah mencermati atau priced in penurunan bottom line atau laba bersih TLKM, yang dipengaruhi oleh kenaikan beban serta meningkatnya kerugian investasi," katanya kepada Kontan, Rabu (30/10).
Menilik laporan keuangan per September 2024, Telkom meraup pendapatan sebesar Rp 112,21 triliun. Capaian tersebut naik 0,88% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 111,23 triliun.
Pendapatan emiten pelat merah ini masih ditekan oleh kenaikan beberapa bos beban. Total beban Telkom mencapai Rp 79,76 triliun per September 2024 atau meningkat 4,6% YoY.
Baca Juga: Saham Big Cap Menyeret Turun IHSG, Simak Rekomendasi Berikut
Alhasil, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas TLKM mencapai Rp 17,67 triliun per September 2023 atau turun 9,35% YoY dari Rp 19,94 triliun per September 2023.
Lebih lanjut, Nafan masih merekomendasikan accumulate buy TLKM dengan target jangka pendek di Rp 3.010. Sementara untuk jangka menengah dan panjang, target harga TLKM ada di Rp 3.420 dan Rp 3.700.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News