Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) anggota indeks Kompas100 bakal memulai pembangunan data center besar di Indonesia. Nantinya data center ini akan difungsikan Telkom sebagai Main Hub atau induk dari semua data center NeuCentrIX, fasilitas pusat data Netral Cloud and Internet Exchange TLKM.
Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah mengatakan, sejauh ini, masih dalam proses desain. Ia menargetkan bisa rampung pada kuartal akhir tahun depan.
Baca Juga: Telekomunikasi Indonesia (TLKM) proyeksikan pendapatan tahun ini tumbuh single digit
Dalam membangun data center ini Telkom harus merogoh kocek sekitar Rp 1 triliun. “Dananya butuh sekitar segitu (Rp 1 triliun), dari internal semuanya,” ujarnya, Kamis (28/11).
Analis Majoris Asset Management Halimas Tansil mengatakan, dari sisi industri TKLM masih memiliki prospek yang cerah. Terlebih dengan adanya rencana pembangunan data center, ini sebagai salah satu diversifikasi bisnis TLKM.
Baca Juga: Mochtar Riady: Yang tidak mengikuti perkembangan teknologi akan tersingkirkan
Selanjutnya, ia melihat perusahaan juga memiliki peluang dari segi persaingan bisnis. “Pemain kan sekarang sedikit, mereka memiliki peluang untuk menaikkan harga pelan-pelan,” katanya, Kamis (28/11).
Ia merekomendasikan investor untuk beli saham TLKM dengan target harga untuk tiga bulan ke depan Rp 4.300 per saham. Dalam penutupan perdagangan Kamis (28/11), saham TLKM ditutup melemah 1,55% ke level Rp 3.820 per saham.
Sebelumnya, Tekom menargetkan pendapatan tahun ini masih bisa bertumbuh meski tidak tinggi. “Masih tumbuh, mungkin mid single digit,” katanya ketika ditemui di Jakarta, Kamis (28/11).
Baca Juga: IHSG dibuka melemah pada awal perdagangan Kamis (28/11)
Sampai kuartal III 2019, pendapatan TLKM tumbuh tipis 3,46% menjadi Rp 102,63 triliun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Meski begitu TLKM mencatatkan kenaikan laba bersih 15,67% secara tahunan menjadi Rp 16,46 triliun per kuartal III-2019.
Hal ini sejalan dengan earnings before interest tax depreciation amortization (EBITDA) Telkom yang naik 11,4% secara year on year (yoy) menjadi Rp 50 triliun.
Adapun pendapatan Data, Internet & IT Services menjadi kontributor pendapatan terbesar, yakni 59,1%. Pendapatan segmen ini tumbuh 17,8% yoy menjadi Rp 60,6 triliun. Hal ini terutama didorong oleh perfoma bisnis mobile digital Broadband dan IndiHome yang terus meningkat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News