kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Telkom berencana beli 3.000 menara Indosat, ini pendapat analis


Senin, 19 Agustus 2019 / 22:16 WIB
Telkom berencana beli 3.000 menara Indosat, ini pendapat analis
ILUSTRASI. Jaringan Kabel Tembaga PT Telkom


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) berencana membeli 3.000 menara dari PT Indosat Tbk (ISAT). Direktur Keuangan Telkom Harry Mozarta Zen mengatakan, pembelian ini dilakukan melalui salah satu anak usahanya, yakni PT Dayamitra Telekomunikasi atau Mitratel.

Nantinya, sebanyak 3.000 menara telekomunikasi tersebut juga akan menjadi aset Mitratel. Sebagai informasi, Mitratel adalah penyedia menara pemancar telekomunikasi dan infrastruktur bagi beberapa operator telekomunikasi di Indonesia. Menurut Harry, saat ini Mitratel memiliki 12.000-13.000 menara telekomunikasi.

Saat ditanya lebih detail terkait proses jual beli menara ini, Harry enggan menjelaskan lebih lanjut. “Ada confidential agreement dengan pihak penjual. Jadi, tidak ada yang bisa saya sampaikan lebih dari itu,” kata dia di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (19/8).

Baca Juga: Telkom (TLKM) masih tinjau kembali rencana akuisisi Bhinneka.com

Analis Kresna Sekuritas Etta Rusdiana mengatakan, untuk menghitung seberapa efektif pembelian aset menara ini, ia perlu melihat persentase jumlah menara yang bersinggungan dengan jaringan TLKM yang sudah ada. Selain itu, ia juga perlu memperhitungkan ketersediaan alat 4G di menara tersebut.

Alasannya, ia lebih melihat peluang keuntungan bisnis dari emiten yang memperbaharui jaringannya ke 4G dibanding menambah jaringan menaranya. “Terlebih lagi ada risiko tumpang tindih dengan jaringan yang sudah ada,” kata Etta saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (19/8).



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×