Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) mengantongi pinjaman senilai US$ 100 juta dari sejumlah kreditur asing. Mereka adalah Standard Chartered Bank dan Dubai International Financial Centre.
Tan Lie Pin, Direktur Utama mengatakan, pada 18 Desember 2014, peseroan bersama dengan anak usaha, PT Telesindo Shop (TS), PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS), PT Perdana Mulia Makmur (PMM), PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN) meneken perjanjian kerjasama dengan para kreditur.
Adapun, tenor pinjaman hanya enam bulan terhitung sejak tanggal perjanjian fasilitas kredit. TELE dan anak-anak usahanya itu melakukan penjaminan perusahaan, jaminain gadai rekening bank dan jaminan fidusia atas tagihan.
Selain itu, perseroan dan anak usaha juga melakukan jaminan fidusia atas barang persediaan dan jaminan gadai atas saham. Adapun, dana hasil pinajaman akan digunakan untuk pengembangan usaha.
"Sebagian fasilitas kredit akan digunakan untuk membiayai modal kerja," ujar Tan dalam laporan resmi, Senin (22/12).
Pinjaman ini juga digunakan untuk untuk mengonsolidasikan sebagian besar utang bilateral TELE dan anak perusahaan menjadi satu fasilitas tunggal. Sehingga, hal ini dapat mengurangi kendala administratif dan meningkatkan efisiensi operasional grup.
Tan juga menargetkan bisa mempertahankan rasio utang terhadap aset (DER) di bawah 2x.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News