Reporter: Merlinda Riska | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) siap menerbitkan obligasi pada Januari 2015. Perusahaan distributor produk telekomunikasi ini berencana terbitkan obligasi senilai Rp 2 triliun
Direktur Utama TELE Tan Lie Pin menyatakan, saat ini perseroan sedang lakukan beauty contest terhadap penjamin emisi (underwriter) untuk menerbitkan obligasi. "Ada delapan underwriter yang kami seleksi, ada dari dalam dan luar negeri. Mudah-mudahan bisa secepatnya. Jadi, paling cepat Januari bisa kami terbitkan (Obligasi)," katanya, Selasa (2/12) kemarin.
Menurutnya, obligasi dipilih karena BI Rate saat ini sudah naik. Sehingga, daripada memilih utang bank untuk rencana refinancing, manajemen lebih memilih aksi penerbitan obligasi.
Asal tahu saja, saat menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), manajemen memiliki dua opsi untuk melakukan refinancing. Opsi tersebut adalah menerbitkan obligasi senilai Rp 2 triliun atau mencari kredit sindikasi sebesar Rp 2,5 triliun.
Berdasar laporan keuangan semester I-2014 utang bank TELE terlihat menyusut dari Rp 22,9 miliar pada akhir tahun 2013 menjadi Rp 2,3 miliar di semester I-2014. Jika ditotal, jumlah liabilitas TELE mencapai Rp 2,8 triliun dengan total ekuitas sebesar Rp 1,8 triliun. "Obligasi sebesar Rp 2 triliun semuanya akan dipakai untuk refinancing," ujar dia.
Semester I 2014, pendapatan TELE melambung hingga 40,5% menjadi Rp 6,31 triliun dari sebelumnya Rp 4,49 triliun. Inilah yang mendorong laba bersih TELE ikut tumbuh sebesar 22,8% menjadi Rp 152,8 miliar. Laba per saham TELE naik dari Rp 24 per saham menjadi Rp 27 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News