Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Harga obligasi PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang jatuh tempo pada November 2016 mendatang melorot ke level terendah dalam sepekan. Mengutip data Bloomberg, pada pukul 13.44 waktu Singapura, harga obligasi BUMI senilai US$ 300 juta dengan besaran bunga 12%, turun 1,9 sen menjadi 41,2 sen dalam mata uang dollar AS. Ini merupakan level terendahnya sejak 15 Mei lalu.
Penurunan harga obligasi BUMI terjadi setelah CreditSights Inc mempertanyakan kesiapan BUMI untuk membayar utang obligasinya. Apalagi BUMI terlambat membayar kupon obligasi pada awal bulan ini. Asal tahu saja, BUMI diketahui tidak membayar kupon semi-annual obligasinya pada 10 Mei lalu. Kendati demikian, perusahaan yang terafiliasi dengan Grup Bakrie tersebut masih memiliki waktu untuk membayar kupon obligasi hingga 11 Juni mendatang.
"Tidak ada seorang pun yang mengetahui apa yang terjadi. Banyak yang mempertanyakan apakah mereka benar-benar kehabisan dana tunai dan tengah membeli waktu tambahan," jelas Sandra Chow, high-yield analyst CreditSights.
Dia menambahkan, saat ini, manajemen BUMI tengah berupaya untuk meyakinkan investor akan kemampuannya membayar. "Namun, hal utama yang menjadi kecemasan investor adalah bagaimana BUMI melakukan restrukturisasi utang dan kesediaannya melunasi utang," tambahnya.
Saat ini, CreditSights mempertahankan rekomendasi underperform terhadap obligasi BUMI. Sementara itu, Dileep Srivastava, Direktur BUMI menolak berkomentar lebih jauh mengenai masalah ini. Dalam email yang dikirimkan ke Bloomberg, dia hanya bilang, "Masalah kupon obligasi masih dalam proses."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News