Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Teladan Prima Agro Tbk (TLDN) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 393,90 miliar per kuartal III 2024. Raihan ini naik 68,19% dari periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 234,19 miliar per kuartal III 2023.
Melansir laporan keuangan, Teladan Prima Agro membukukan kenaikan laba bersih di tengah penurunan tipis pendapatan di sembilan bulan pertama tahun 2024.
TLDN mengantongi pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar Rp 2,86 triliun di akhir September 2024. Angka itu turun tipis 0,58% secara tahunan alias year on year (yoy).
Baca Juga: TLDN Beri Penjelasan ke Bursa Soal Volatilitas Transaksi Saham
Beban pokok penjualan Rp 2,04 triliun per kuartal III 2024, turun dari Rp 2,24 triliun per kuartal III 2023. Alhasil, laba bruto TLDN menjadi Rp 820,03 miliar, naik 27,31% yoy.
Pada periode kali ini, perseroan mencatatkan laba atas perubahan nilai wajar aset biologis sebesar Rp 41,25 miliar. Angka itu berbanding terbalik dari rugi atas perubahan nilai wajar aset biologis Rp 10,64 miliar per kuartal III 2023.
Dengan capaian tersebut, TLDN mengantongi laba per saham dasar sebesar Rp 30,43 di akhir September 2024, naik dari Rp 18,09 pada periode sama tahun lalu.
Per 30 September 2024, TLDN punya total aset Rp 5,48 triliun. Ini naik dari Rp 5,42 triliun per 31 Desember 2023.
Total liabilitas perseroan sebesar Rp 2,79 triliun di akhir September 2024, turun dari Rp 2,96 triliun di akhir Desember 2023. Sementara, total ekuitas tercatat Rp 2,69 triliun di kuartal III 2024, naik dari Rp 2,45 triliun di akhir tahun 2023.
TLDN memiliki kas dan setara kas akhir periode sebesar Rp 386,72 miliar di akhir September 2024, turun dari Rp 506,25 miliar di periode sama tahun lalu.
Direktur Utama PT Teladan Prima Agro Tbk Wishnu Wardhana mengatakan, kinerja TLDN di periode ini ditopang oleh peningkatan harga jual rata-rata crude palm oil (CPO) dan palm kernel (PK) serta efisiensi biaya produksi.
Rata-rata harga jual CPO sampai dengan akhir September 2024 sebesar Rp 11.755 per kilogram dan PK sebesar Rp 6.046 per kilogram. Keduanya, secara berurutan masing-masing naik 6,7% dan 38,3% dibandingkan harga CPO dan PK di periode sama tahun sebelumnya.
Kenaikan harga ini mampu mengkompensasi penurunan volume penjualan CPO sebesar 8,4% dan PK sebesar 25%, sehingga bottom line dari kinerja keuangan perseroan masih tumbuh positif.
“Meskipun volume penjualan lebih rendah, Perusahaan dapat membukukan earning before, interest, taxes, depreciation, and amortization (EBITDA) sebesar Rp 766,27 miliar dan laba bersih sebesar Rp 393,91 miliar, masing-masing tumbuh 29,1% dan 68,2% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (30/10).
Baca Juga: Laba Bersih Teladan Prima Agro (TLDN) Naik 324,4% per Semester I-2024
Penurunan beban pokok penjualan sebesar 8,6% yoy disebabkan oleh berbagai upaya efisiensi operasional perseroan dengan tetap menjaga efektifitas praktik perkebunan.
Penurunan yang setara dengan Rp 192,7 miliar tersebut terutama disebabkan oleh selisih nilai persediaan CPO dan PK karena volume penjualan pada sembilan bulan tahun 2024 lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu, di samping adanya efisiensi pada biaya pengolahan.
Dari sisi kinerja operasional, TLDN melaporkan total produksi tandah buah segar (TBS) dalam sembilan bulan di tahun 2024 sebanyak 878.296 ton, naik 0,2% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, realisasi produksi CPO pada Januari-September 2024 sebesar 235.213 ton, tumbuh 0,1% yoy.
Menurut Wisno, hasil dari kinerja operasional tersebut tetap berada di level pertumbuhan positif di tengah anomali cuaca yang berlangsung pada tahun ini.
“Hal ini seiring dengan upaya Perusahaan dalam menerapkan praktik-praktik precision agriculture dalam perkebunan kelapa sawit TLDN di Kalimantan Timur,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News