kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Teknikal: Minyak potensi rebound hingga akhir pekan ini


Kamis, 04 Agustus 2011 / 10:29 WIB
Teknikal: Minyak potensi rebound hingga akhir pekan ini
ILUSTRASI. Nikel Antam


Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Harga minyak kembali bangkit setelah terkoreksi selama tiga hari berturut-turut. Kontrak minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman bulan September pada pukul 9.52 WIB, naik 0,14% ke level US$ 92,07 per barel, dari posisi kemarin di US$ 91,93 per barel.

Analis Asia Kapitalindo Futures Suluh Adil Wicaksono menilai, dari sisi teknikal, harga minyak terus berusaha rebound dari kejatuhannya sejak 1 Agustus. Dia memprediksi, emas hitam ini berpeluang reli hingga akhir pekan.

Pada pekan ini, minyak sudah menembus level support kuatnya di US$ 93.07 (Fibo 0.0) yang juga merupakan level terendah sejak 2 Agustus. Sedangkan, target rebound minyak terdekat adalah menuju level US$ 94.73 per barel (fibo 23.6%) dengan syarat menembus terlebih dahulu MA 14 (garis merah) dan menembus bearish trend line tersebut. "Sebelum akhirnya akan bertahan di kisaran US$ 94 hingga US$ 95 per barel," ujarnya, Kamis (4/8).

Beberapa hal yang dapat mempengaruhi pergerakan minyak sampai akhir pekan ini antara lain ancaman penurunan peringkat utang AS oleh Moody's atau Standard & Poor. Sentimen ini berpeluang menggiring minyak bjatuh di bawah level US$ 90 per barel hingga $ 85 per barel.

"Sebaliknya, jika minggu ini AS bisa mengatasi masalah plafon utang dan terlaksana implementasinya, maka harga minyak akan rebound kembali dan menetap di atas US$ 95 per barel," prediksi Suluh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×