kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -8.000   -0,41%
  • USD/IDR 16.210   -85,00   -0,52%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Tekanan Terhadap Dolar AS Sokong Penguatan Rupiah 1,14% Sepekan Ini


Kamis, 26 Juni 2025 / 20:49 WIB
Tekanan Terhadap Dolar AS Sokong Penguatan Rupiah 1,14% Sepekan Ini
ILUSTRASI. Petugas menghitung mata uang dolar Amerika Serikat di gerai penukaran valuta asing, Jakarta. Nilai tukar rupiah bergerak menguat sepanjang pekan ini seiring pelemahan dolar Amerika Serikat (AS). Mata uang Garuda menguat 1,14% dalam sepekan (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah bergerak menguat sepanjang pekan ini seiring pelemahan dolar Amerika Serikat (AS).

Rupiah spot ditutup di Rp 16.209 per dolar AS atau menguat 0,56% pada Kamis (26/6), mendorong penguatan rupiah 1,14% dalam sepekan. Rupiah Jisdor juga menguat 0,36% ke Rp 16.233 per dolar dari hari sebelumnya mendorong penguatan 1,01% sepekan.

Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong mengatakan bahwa penguatan rupiah didukung sentimen risk-on oleh harapan perdamaian di Timur Tengah, sehingga menekan dolar AS.

"Terlebih dolar AS kembali tertekan oleh pernyataan Trump yang akan mengumumkan secepatnya kandidat pengganti Powell agar suku bunga dapat diturunkan," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (26/6).

Baca Juga: Rupiah Jisdor Ditutup Menguat 0,36% ke Level Rp 16.292 per Dolar AS, Kamis (26/6)

Berdasarkan Trading Economics, indeks dolar tercatat di 97,36 pada Kamis (26/6) pukul 19.00 WIB. Dalam 24 jam terakhir terkoreksi 0,33% dan sepekan turun 1,56%.

Penguatan rupiah diperkirakan masih berlanjut di pekan depan seiring tekanan pada dolar AS belum mereda.

"Namun apabila dalam dua hari ini, data rilis terakhir PDB AS dan inflasi PCE AS lebih kuat dari perkiraan, dolar AS bisa rebound," sebut Lukman.

Dia memaparkan, pasar memperkirakan inflasi inti PCE AS diperkirakan akan sedikit lebih tinggi naik 0,1%. Hanya saja, upah diperkirakan hanya naik 0,3%, jauh lebih rendah dari 0,8% bulan lalu dan pengeluaran juga diperkirakan akan stagnan atau hanya naik 0,1%.

Baca Juga: Rupiah Menguat Saat Indeks Dolar di Level Terendah Dalam 40 Bulan, Kamis (26/6)

Research & Development Trijaya Pratama Futures, Alwi Assegaf menuturkan bahwa rilis data ekonomi pekan depan juga akan marak. Dari domestik ada data neraca perdagangan dan cadangan devisa. Sementara dari eksternal ada pidato Powell, ISM, dan Non-Farm Payroll.

"Ini akan menjadi faktor penggerak rupiah pekan depan," terangnya.

Ia memperkirakan rupiah akan bergerak direntang Rp 16.100 - Rp 16.330 per dolar AS di pekan depan. Sementara Lukman memproyeksikan ruipah di Rp 16.050 - Rp 16.400 per dolar AS. 

Selanjutnya: Turnamen Domino Terbesar Menpora Cup 2025 Digelar, Ini Tanggal Pentingnya

Menarik Dibaca: Endeavor Indonesia Dorong Startup Fokus pada Bisnis Berkelanjutan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×