kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Tekanan Meningkat, Begini Prediksi Rupiah di Pekan Rapat The Fed


Selasa, 13 Desember 2022 / 16:21 WIB
Tekanan Meningkat, Begini Prediksi Rupiah di Pekan Rapat The Fed
ILUSTRASI. Rupiah akan bergerak dalam kisaran Rp 15.534 per dolar AS-Rp 15.687 per dolar AS selama sepekan.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah melemah 0,18% ke level Rp 15.657 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (13/12). Berdasarkan data Bloomberg, kurs rupiah pada perdagangan hari ini bergerak dalam rentang Rp 15.639 per dolar AS-Rp 15.674 per dolar AS.

Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri melihat, tekanan pasar meningkat pada pekan ini. Dia memprediksi rupiah akan bergerak dalam kisaran Rp 15.534 per dolar AS-Rp 15.687 per dolar AS selama sepekan. 

Hal ini sejalan dengan meningkatnya kekhawatiran pelaku pasar terhadap kebijakan bank sentral AS The Fed yang masih akan menaikkan suku bunga acuan. Sebagaimana diketahui, The Fed tengah membahas kebijakan moneternya dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang berlangsung pada 13-14 Desember 2022.

Baca Juga: Kurs Rupiah Jisdor Melemah 0,12% ke Rp 15.661 per dolarAS pada Selasa (13/12)

Pasar memprediksi bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 50 basis points (bps) ke kisaran 4,25%-4,5%. "Meskipun prediksi kenaikan suku bunga acuan lebih kecil dibandingkan kenaikan pada FOMC meeting sebelumnya yang sebesar 75 bps, pasar tetap mewaspadai risiko pelemahan ekonomi AS ke depan," kata Reny saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (13/12). 

Indeks dolar kini berada di level 104,9 alias naik dari 95,67di akhir 2021. Menurut Reny, penguatan dolar AS masih tetap berlanjut terhadap mata uang utama dunia. 

Selain itu, pergerakan rupiah dipengaruhi capital outflow yang berlanjut. Pelaku pasar juga mencermati rilis data inflasi AS November 2022 yang diprediksi sebesar ke 7,3% year on year (YoY) dan inflasi inti sebesar 6,1% YoY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×