Reporter: Aris Nurjani | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar aset kripto sedang mengalami tekanan gegara kekhawatiran prospek ekonomi makro dan kenaikan suku bunga. Aksi jual tidak bisa dihindari karena investor mulai panik dan tidak percaya terhadap pasar kripto dan mencoba menjual aset paling berisiko.
Analis DCFX Lukman Leong mengatakan, aset kripto tidak banyak berbeda dengan aset beresiko lainnya seperti saham yang bisa turun tajam.
"Kejatuhan aset berisiko ini tidak lain disebabkan kebijakan pengetatan oleh bank sentral global. Terutama AS yang menyebabkan likuiditas di pasar jauh berkurang. Lalu, penguatan dolar AS serta kenaikan suku bunga menimbulkan carrying cost pada aset-aset tersebut," ucap Lukman kepada Kontan.co.id, Jumat (1/7).
Lukman mengatakan, koin kripto belum ada yang membekukan kinerja yang positif hingga sekarang.
Baca Juga: Ini Kata CEO Triv Soal Tren Penurunan Mata Uang Kripto
Menurutnya, tidak ada data akurat yang tersedia berapa jumlah investor aset kripto saat ini. Namun, di AS ada sekitar 145 juta orang pernah melakukan investasi di kripto dan 107 juta dari mereka investasi di kripto dalam dua tahun terakhir ketika kripto sedang booming.
Lukman mengatakan, hingga saat ini kripto yang paling banyak ditransaksikan adalah yang sudah terkenal dan memiliki market cap besar dan likuiditas bagus.
"Diantaranya Cardano, Ethereum, Bitcoin, Ripple XRP, Doge, Tether, Polkadot," ucap Lukman.
Lukman melihat, aset kripto ke depannya memiliki prospek sangat berat, setelah kolapsnya Luna menyeret beberapa pemain seperti crypto hedge fund Three Arrows Capital dan exchange Coinbase.
Lukman menambahkan, aset kripto big cap seperti BTC dan ETH mungkin masih akan bertahan walau diperkirakan bakal terkoreksi 50% dari nilai sekarang.
Ia menyarankan menghindari investasi berisiko saat ini termasuk kripto, di tengah ketidakpastian dan ancaman resesi serta pengetatan agresif kebijakan moneter bank sentral dunia.
"Kripto sendiri agak unik. Seperti halnya aset berisiko lain, akan pulih apabila ekonomi pulih. Namun untuk kripto dibutuhkan sentimen positif disebabkan kripto tidak memiliki intrinsic value dan tidak didukung oleh aset apapun," tutur Lukman.
Lukman mengatakan sentimen yang dapat mendongkrak harga kripto sama seperti beberapa tahun sebelumnya yaitu kepercayaan atas likuiditas yang sangat menarik.
Baca Juga: Aset Kripto Tengah Tertekan, Butuh Waktu untuk Bangkit
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News