Reporter: Yuliana Hema | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi berfluktuasi kencang jika tekanan jual asing terus berlanjut sepanjang semester dua ini. Di sisi lain, Mirae Asset Sekuritas punya pilihan sektor yang bisa dicermati oleh investor.
Head of Research Mirae Asset Sekuritas, Hariyanto Wijaya menjelaskan pelaku pasar atau investor perlu mencermati sentimen dari perkembangan ekonomi di Amerika Serikat, terutama soal resesi.
Sentimen lain yang perlu diwaspadai juga datang dari tekanan jual investor asing di bursa saham Indonesia. Dia bilang kalau arus keluar asi masih deras bisa menyebabkan IHSG sangat berfluktuasi.
"Jangan melawan arus daripada investor asing, banyak aliran foreign outflow di sektor finansial. Selama ada outflow maka tekanan jual masih ada," paparnya dalam acara Mirae Asset Day secara virtual, Selasa (12/7).
Baca Juga: Samuel Sekuritas Naikkan Rating Jasa Marga (JSMR) Jadi Buy, Simak Ulasannya
Hariyanto menjelaskan di semester dua ini, ada tiga sektor yang menjadi pilihan Mirae Asset. Pertama, sektor konsumen non-siklikal alias barang konsumen primer.
Pertimbangannya, sektor konsumen non-siklikal ini mendapatkan katalis positif dari penurunan harga bahan baku sehingga bisa menekan biaya dan adanya kenaikan harga jual produk.
"Harga jual lebih tinggi, cost yang lebih rendah ini akan meningkatkan meningkatkan margin keuntungan dan laba. Selain itu, sektor ini valuasinya masih murah," kata dia.
Untuk sektor ini, Mirae Asset memasukkan saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Sebelumnya, saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dalam top picks.
Kedua, sektor pertambangan batubara. Dia menganalisis harga batubara bertahan di atas level US$ 300 per ton di paruh kedua 2022, yang berpotensi mendorong kinerja perusahaan.
Baca Juga: Panin Sekuritas Naikkan Target Harga Saham ITMG, Simak Ulasannya
Dalam stock pick Mirae Sekuritas juga memasukkan saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
"Ketiga, sektor finansial kita suka tapi merujuk akumulasi masuk di kuartal keempat. Jadi kuartal ketiga, mungkin lebih baik belum masuk pada sektor finansial," imbuhnya.
Keempat, sektor perindustrian, terutama emiten yang bergerak dalam rantai pasok bisnis pertambangan batubara, seperti perusahaan distributor alat berat. Seperti PT United Tractors Tbk (UNTR) dan PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News