Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Volatilitas pasar modal Tanah Air sedang tinggi karena tertekan berbagai sentimen negatif. Meski begitu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan tren penghimpunan dana di pasar modal masih tinggi.
Inarno Djajadi, Kepala Eksekutif Pasar Modal, Derivatif Keuangan dan Bursa Karbon OJK mengatakan keputusan untuk melakukan Initial Public Offering (IPO) perlu berbagai pertimbangan.
Terutama, kondisi pasar dan waktu yang tepat untuk bisa mengeksekusi aksi korporasi ini. Inarno bilang calon emiten tentu akan melihat apetite dari investor dan ini semua sangat bergantung kepada kondisi pasar.
Baca Juga: Pasar Saham Sedang Tertekan, 97 Perusahaan Antre IPO
"Tapi sampai saat ini, kami belum melihat adanya penundaan ataupun pembatalan dari calon emiten yang mau IPO," katanya, Selasa (4/3).
Dalam pipeline OJK sendiri per 28 Februari 2025, masih ada 97 rencana penawaran umum perdana saham dengan perkiraan nilai indikatif mencapai Rp 14,87 triliun.
Inarno menjelaskan calon emiten yang sedang mengantri itu berasal dari berbagai sektor. Di antaranya, sektor manufaktur, transportasi dan beberapa bergerak dibidang jasa lainnya.
Baca Juga: PalmCo Dipastikan Batal IPO, Direktur Utama PTPN Group Ungkap Alasannya
"Namun demikian detailnya kami bisa sampaikan karena hal-hal tersebut baru bisa dibagikan apabila calon emiten sudah mendapatkan izin publikasi untuk melakukan bookbuilding," ucapnya.
Selanjutnya: Dana Nasabah di Perbankan Terancam Pindah ke SBN, Ini Alasannya
Menarik Dibaca: Cara Mudah Transfer Uang di Indomaret dan Syarat yang Harus Dilakukan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News