kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.546.000   5.000   0,32%
  • USD/IDR 16.205   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.065   -15,76   -0,22%
  • KOMPAS100 1.047   -0,56   -0,05%
  • LQ45 821   -0,42   -0,05%
  • ISSI 210   -0,21   -0,10%
  • IDX30 422   -0,40   -0,10%
  • IDXHIDIV20 504   -0,41   -0,08%
  • IDX80 120   -0,22   -0,18%
  • IDXV30 123   -0,06   -0,04%
  • IDXQ30 140   -0,22   -0,16%

Harga Saham RATU Melesat Pasca IPO, Saatnya Jual atau Beli Lagi?


Kamis, 09 Januari 2025 / 07:29 WIB
Harga Saham RATU Melesat Pasca IPO, Saatnya Jual atau Beli Lagi?
ILUSTRASI. Harga Saham RATU Melesat Pasca IPO, Saatnya Jual atau Beli Lagi?


Reporter: Pulina Nityakanti, Yuliana Hema | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) langsung terbang tinggi usai hajatan penawaran umum saham perdana atawa initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia, Rabu 8 Januari 2025. Apakah saham RATU masih menarik dikoleksi atau sekarang saatnya jual?

Harga saham RATU pada IPO dibanderol Rp 1.150 per saham. Harga saham RATU langsung melesat ke level Rp 1.435 per saham atau naik 24,78% hingga penutupan perdagangan Rabu (8/1).

Kenaikan harga tersebut menyentuh level tertinggi sehingga saham RATU terkena batas Auto Rejection Atas (ARA).

Kenaikan harga saham RATU lantaran tingginya minat investor memiliki saham tersebut. Saat IPO, anak usaha PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) itu mencatatkan kelebihan permintaan alias oversubscription hingga 313,15 kali dengan total 137.932 investor berpartisipasi selama periode penawaran umum pada 2–6 Januari 2025.

Baca Juga: Pembayaran Biaya Haji 2025 Rp 55,5 Juta/Jemaah,Simak Cara Cek Keberangkatan Haji

Direktur Utama RATU Alexandra Sinta Wahjudewanti mengatakan, IPO ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat posisi perusahaan, meningkatkan akses pendanaan, serta memperluas jaringan bisnis perseroan. 

RATU pun menargetkan bisa meraih pertumbuhan pendapatan double digit di tahun 2025.

“Mudah-mudahan iya (pertumbuhan pendapatan double digit),” ujarnya saat ditemui pasca IPO, Rabu (8/1).

Selain itu, RATU menargetkan peningkatan produksi minyak dan gas (migas) di wilayah kerja (WK) Cepu & Jabung bisa meningkat. Namun, peningkatan produksi ditargetkan baru terjadi di tahun 2026.

“Tahun ini produksinya sama dengan produksi di tahun 2024,” tuturnya.

Sinta mengatakan, tambahan produksi dari Blok Cepu bisa dicatat tahun depan seiring dengan kegiatan eksplorasi lanjutan lewat program Banyu Urip Infill Clastic (BUIC). 

Program eksplorasi BUIC itu diperkirakan bakal menambah lifting minyak mencapai sebesar 49,92 MMSTB hingga 2034. 

“Memang akan ada pengembangan, karena mereka sedang akan drilling sumur-sumur baru,” katanya.

 

Melansir prospektusnya, RATU menawarkan 543,10 juta saham biasa. Jumlah tersebut setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor pasca-IPO. 

Adapun jumlah itu terdiri dari 190,53 juta saham baru yang dikeluarkan oleh RATU atau setara dengan 7%. Sementara 352,95 juta saham merupakan saham milik RAJA dalam rangka divestasi atau setara 13%.

Dus, emiten yang bergerak di sektor minyak dan gas bumi ini mengantongi sekitar dana Rp 624,46 miliar. Ini terdiri dari Rp 218,56 miliar dari saham baru dan Rp 405,90 miliar dari penawaran saham divestasi. 

Adapun dana hasil penawaran saham baru yang diterbitkan RATU akan dipinjamkan ke anak usahanya, yaitu PT Raharja Energi Tanjung Jabung, sebesar Rp 157,36 miliar untuk pemenuhan kewajiban pembayaran cash call. 

Kemudian sekitar Rp 34,96 miliar akan dipinjamkan kepada perusahaan asosiasi RATU, yaitu PT Petrogas Jatim Utama Cendana untuk mendukung kegiatan operasional berupa pembayaran cash call. 

Baca Juga: Offering IPO RATU Selesai, Investor Dapat Jatah Rata-Rata 0,5% dari Jumlah Pesanan

“Alokasi dana di Blok Cepu akan digunakan untuk mendukung pengembangan dan peningkatan produksi minyak. Sementara, alokasi untuk Blok Jabung difokuskan pada pengembangan cadangan migas dan keberlanjutan operasional blok tersebut,” papar Sinta.

Sementara itu hasil penjualan saham divestasi akan sepenuhnya diberikan kepada RAJA. Dengan demikian, RATU tidak akan menerima hasil dari penjualan saham divestasi tersebut.

“Penggunaan dana ini mencerminkan komitmen kami dalam berkontribusi pada pengembangan energi nasional sekaligus memperkuat posisi perusahaan di industri energi,” ungkapnya.

Per Juni 2024, RATU mencatatkan pendapatan usaha sebesar US$ 27,95 juta. Raihan pendapatan itu naik dari posisi periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar US$ 11,51 juta. 

Adapun, laba bersih RATU sebesar US$ 7,39 juta pada semester I 2024, naik dari raihan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar US$ 6,14 juta.

Rekomendasi saham RATU

Community Lead Indo Premier Sekuritas Angga Septianus mengamati sebagai emiten yang terafiliasi dengan konglomerasi, IPO saham RATU akan menarik perhatian pasar. 

Selain itu, IPO RATU juga bakal memberikan sentimen positif bagi emiten induknya. Menurut Angga, RATU punya prospek menarik sebagai pilihan trading untuk jangka pendek hingga jangka menengah.

"Sambil memantau progres selanjutnya dari aksi korporasi yang akan dilakukan oleh emiten bersangkutan. Jika ada aksi korporasi maka kenaikan lanjutan dapat terjadi," kata Angga.

Analis Stocknow.id Abdul Haq Alfaruqy mengamini, IPO saham RATU bisa menjadi pilihan menarik. Menurutnya, RATU memiliki prospek kinerja yang apik, aset yang cukup besar, serta dukungan atau sinergi dengan induk usaha.

"Hal ini juga bisa diikuti euforia para investor terhadap kedua saham tersebut," ungkap Abdul Haq.

Baca Juga: Naik Sebentar, Harga Shell Super Turun Tipis, Bagaimana Pertamax, BP, Vivo Hari Ini?

Selanjutnya: Kinerja Terus Merugi, Laju Saham Emiten E-Commerce Masih Belum Seksi

Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Hujan Sangat Lebat 9-11 Januari 2025 di Provinsi Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×