kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Tekanan Berlanjut, Begini Proyeksi Pergerakan Rupiah Hari Ini


Selasa, 17 Oktober 2023 / 08:05 WIB
Tekanan Berlanjut, Begini Proyeksi Pergerakan Rupiah Hari Ini
ILUSTRASI. Karyawan penukaran mata uang asing menunjukan dollar Amerika Serikat di Masayu Agung, Jakarta, Rabu (05/09). KONTAN/Fransiskus Simbolon/05/09/2018


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sentimen eksternal bakal tetap mendominasi pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (17/10).

Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan, rupiah berpotensi menguat terbatas seiring dengan ekspektasi penurunan data Empire Manufacturing AS bulan Oktober 2023 menjadi -6,0 dari sebelumnya 1,9.

Dolar AS juga kembali menguat di tengah sentimen risk-off akibat tensi geopolitik Israel-Hamas yang berlanjut. Ketegangan geopolitik ini membuat harga minyak global ikut terkerek naik hingga menyentuh level di atas US$ 90 per barel.

"Akibatnya, ekspektasi inflasi global meningkat dan menekan nilai tukar rupiah lebih lanjut," kata Josua saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (16/10). 

Baca Juga: Lesu, Rupiah Jisdor Melemah ke Rp 15.716 Per Dolar AS Pada Senin (16/10)

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menambahkan, selain konflik geopolitik, penguatan dolar AS juga terdorong oleh ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed karena data terbaru menunjukkan inflasi konsumen dan sentimen tetap kuat.

Fokus minggu ini tertuju pada serangkaian pembicara Federal Reserve serta data ekonomi AS lainnya.  

Ibrahim memprediksi, suku bunga AS kemungkinan akan tetap lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama.

"Hal ini memberikan tekanan pada pasar Asia karena kesenjangan antara imbal hasil yang berisiko dan yang berisiko rendah semakin menyempit," tutur Ibrahim. 

Josua memprediksi, rupiah berpotensi menguat terbatas di kisaran Rp 15.675-Rp 15.750 per dolar AS pada Selasa (17/10). Sementara Ibrahim memperkirakan, mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 15.710-Rp 15.770 per dolar AS. 

Baca Juga: Tertekan, Rupiah Spot Ditutup Melemah ke Rp 15.721 Per Dolar AS Pada Hari Ini (16/10)

Sebagai informasi, berdasarkan data Bloomberg, rupiah melemah 0,25% ke level Rp 15.721 per dolar AS pada perdagangan Senin (16/10).

Menurut kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, nilai tukar rupiah berada di angka Rp 15.716 melemah dari Rp 15.709 pada hari perdagangan sebelumnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×